Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Fokus Hadapi Covid-19, Kemenparekraf Tunda Strategi Pariwisata

Ihfa Firdausya
04/4/2020 15:30
Fokus Hadapi Covid-19, Kemenparekraf Tunda Strategi Pariwisata
Suasana sepi destinasi wisata kuliner yang menyajikan makanan laut dan kerap ramai di kunjungi wisatawan asing di tepi pantai Jimbaran, Bali(MI/RAMDANI)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyatakan pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak pandemi covid-19. Di tengah situasi seperti ini, menurutnya, Kemenparekraf menunda strategi pariwisata Indonesia untuk fokus bersama kementerian/lembaga lain menghadapi Covid-19.

"Jadi memang fokus kita sekarang menghadapi pandemi Covid-19. Semua menshifting prioritas (program)," ujar Wishnutama dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (4/4).

Baca juga: Petani Malangbong Garut Siap Panen Jagung Seluas 1.523 Ha

Menparekraf menjelaskan bahwa pemindahan (shifting) strategi dari kuantitas ke kualitas menjadi salah satu prioritas program Kemenparekraf.

"Itu salah satu main strategi pariwisata Indonesia ke depan. Yang penting dalam hal ini devisa yang dibawa masuk ke Indonesia," katanya.

Wishnutama mencontohkan, jumlah wisatawan yang masuk ke Malaysia lebih besar dari Indonesia. Namun, menurutnya, dari sisi devisa tidak terlalu besar karena rata-rata pengeluaran per kunjungan (average spending per arrival) wisatawannya di bawah USD1000.

Jika dibandingkan dengan Australia, katanya, jumlah wisatawan mereka hanya 9 juta per tahun. Namun, devisanya lebih besar karena rata-rata wisatawan menghabiskan sekitar USD3000 perkunjungan.

"Jadi memang ini sebagai bagian dari grand strategi kita, shifting dari quantity ke quality sehingga dampak yang dirasakan kepada perekonomian Indonesia akan jauh lebih baik," jelas Wishnutama.

"Semakin berkualitas mungkin wisatawan itu akan semakin mengapresiasi lingkungan, kebersihan, budaya, dan sebagainya," imbuhnya.

Namun saat ini, menurut Menparekraf, sesuai arahan Presiden Joko Widodo kementerian/lembaga harus fokus dalam memitigasi dampak dari Covid-19, dari segi kesehatan maupun ekonomi.

"Sehingga strategi kualitas tadi kita pending sampai semua ini berakhir. Tapi bukannya dibatalkan, kita tunda sampai keadaan jauh lebih baik,"

Sejauh ini, berbagai kebijakan sudah dilakukan pemerintah untuk meminimalisasi dampak pandemi Covid-19 ini.

"Kemarin yang sudah diumumkan yang bisa terkait dan dimanfaatkan oleh sektor pariwisata, misalnya PPH 25 dari 25% jadi 22%, lalu relaksasi kewajiban perbankan, rencana kartu prakerja juga, pengurangan beban biaya listrik, stimulus KUR," jelas Wishnutama.

Menurutnya, kebijakan lain pun tengah dipersiapkan pemerintah.

"Kami terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk mencari kebijakan-kebijakan untuk mensupport usaha-usaha. Misalnya meminimalisir potensi terjadi PHK," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik