Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Vaksin Potensial untuk Covid-19 Telah Diuji pada Tikus

Nur Aivanni
03/4/2020 20:52
Vaksin Potensial untuk Covid-19 Telah Diuji pada Tikus
Ilustrasi vaksi korona(Antara)

PARA peneliti melaporkan bahwa vaksin potensial untuk covid-19 telah dikembangkan dan diuji dengan sukses pada tikus.

"Kami ingin memberikan ini ke pasien sesegera mungkin," kata Andrea Gambotto, profesor bedah di University of Pittsburgh School of Medicine dan salah satu penulis makalah yang mengumumkan vaksin dalam jurnal EBioMedicine, seperti dikutip dari USA Today, kemarin.

Vaksin sering membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan persetujuan dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS. Namun pada 16 Maret, empat sukarelawan sehat pertama di Seattle menerima vaksin potensial untuk covid-19 yang berbeda, yang dibuat oleh sebuah perusahaan Moderna dan dikelola dalam uji klinis kecil di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute.

Meskipun vaksin yang diuji di Seattle menggunakan teknologi baru dan lebih cepat tetapi itu belum teruji. Vaksin yang dikembangkan di Pittsburgh menggunakan teknik yang sama yang digunakan dalam suntikan flu. Vaksin Pittsburgh menggunakan protein virus buatan laboratorium untuk membangun kekebalan seseorang terhadap virus.

Pengujian pada tikus menemukan bahwa vaksin mendorong gelombang antibodi penangkal virus dalam waktu dua minggu.

"Ada banyak, banyak kandidat vaksin dalam berbagai tahap pengujian," kata David O'Connor, profesor di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, yang melihat makalah tersebut yang diterbitkan untuk pertama kalinya pada Kamis (2/4)

O'Connor mengatakan bahwa sebuah vaksin menghasilkan respons kekebalan adalah langkah pertama yang penting dalam menentukan vaksin mana yang harus bergerak maju, tetapi itu hanya langkah pertama dari banyak langkah menuju vaksin yang berguna. Makalah ini, katanya, menunjukkan beberapa dari data 'langkah pertama' itu.

Vaksin potensial untuk covid-19 ini menindaklanjuti penelitian yang dilakukan Gambotto dan Falo pada Desember 2003 ketika mereka siap untuk melanjutkan ke uji klinis dengan vaksin untuk virus korona lainnya, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan SARS dapat dikekang pada Juli 2003. Pendanaan untuk vaksin SARS pun menghilang.

"SARS CoV-2 mengajarkan kita bahwa penting untuk bereaksi dan (mengikuti) sampai tuntas," kata Gambotto. "Ya, itu kesalahan untuk tidak menguji vaksin saat itu," katanya.

Peneliti Pittsburgh mengembangkan vaksin untuk mengobati unta Arab untuk virus korona lain, Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Gambotto mengatakan mereka mengadaptasi teknik yang telah mereka kembangkan untuk virus korona sebelumnya untuk membuat satu yang dirancang khusus untuk virus yang menyebabkan covid-19.

Proses menerjemahkan karya mereka untuk digunakan pada covid-19 membutuhkan waktu 10 hingga 12 hari. Mereka berkolaborasi dengan 11 ilmuwan lain, termasuk dua dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Belanda.

Gambotto dan Falo mengatakan vaksin mereka akan diberikan di lengan atas tetapi tidak perlu disuntik dengan jarum seperti vaksin flu. Para ilmuwan mengembangkan tambalan seukuran ujung jari yang berisi 400 jarum kecil. (USA Today/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya