Digelar Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla di Empat Provinsi 

Mediaindonesia.com
02/4/2020 20:29
Digelar Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla di Empat Provinsi 
Anggota tim patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) KLHK.(Dok.KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal April 2020 mulai melaksanakan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di empat provinsi rawan di wilayah Sumatra meliputi Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan.

Secara keseluruhan pada awal April 2020 patroli terpadu akan di laksanakan di 97 desa yang rawan karhutla di Pulau Sumatera. 
Terkait hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Siti Nurbaya Bakar menegaskan, pentingnya terus lakukan patroli karhutla untuk mewaspadai segala situasi. 

Sebagai contoh di Riau, selama fase Februari hingga Maret risiko karhutla berkurang, Namun memasuki akhir April hingga Mei dengan curah hujan yang berkurang dan lahan mulai kering. Bahkan pada Agustus diprediksi telah masuk musim kemarau dan risiko karhutla meningkat.   

“Saya ingin kerja tim patroli terpadu pencegahan karhutla KLHK harus kontinyu dan konsisten,” kata Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (2/4).

Menteri LHK juga mengatakan, kebersamaan dalam situasi sulit saat ini yang sedang dihadapi pandemi Covid-19, para petugas diminta membawa pesan kehati-hatian dan menerapkan physical distancing dan social distancing terutama di area yang wilayah rawan dan sudah terindikasi OPD (orang dalam pemantauan).

“Prinsip kami lakukan adalah tim terpadu pencegahan karhutla KLHK turut membantu langkah tim Gugus Tugas Covid-19,“ tutur Menteri Siti Nurbaya.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), KLHK, Basar Manullang, mengungkapkan bahwa, meningkatnya intensitas karhutla pada awal tahun 2020 di Sumatra khususnya Provinsi Riau dan Sumatra Utara harus segera direspon dengan upaya pencegahan yang lebih intensif.

Mengantisipasi merebaknya wabah Covid-19, pada 2020, tim patroli terpadu juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.

“Tim patroli terpadu ini akan diterjunkan di desa-desa rawan Karhutla sehingga segera mendeteksi secara dini setiap Karhutla di lapangan dan akan segera langsung menanggulangi kebakaran yang terjadi dengan peralatan yang dibawanya," jelas Basar Manullang dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4)

Basar juga menegaskan, strategi pengendalian karhutla mengalami perubahan dengan memprioritaskan upaya pencegahan dan pemadaman secara dini. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla di tingkat tapak, salah satunya adalah melalui patroli terpadu pencegahan karhutla.

"Patroli terpadu adalah salah satu upaya penting yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan melibatkan peran serta para pihak meliputi Manggala Agni, TNI, Polri, pemerintah daerah dan Masyarakat Peduli Api (MPA)," ucap Basar

Basar menambahkan, patroli terpadu pencegahan karhutla adalah implementasi arahan Presiden Republik Indonesia pada Rakornas Karhutla 2020 untuk memprioritaskan pencegahan dan melihat potensi munculnya titik panas di sejumlah wilayah rawan.

Laporan Posko PKHL pada awal April 2020i, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level ≥80%, perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (pada 1 Januari–1 April 2020) sebanyak 583 titik. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2019, jumlah hotspot sebanyak 1.031 titik. Data menunjukkan, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 448 titik atau 43,45%.(RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya