Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
FAKULTAS Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berkolaborasi dengan Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FTUI) mengembangkan Bilik Disinfeksi Cepat (BDC)-04 sebagai bentuk sumbangsih UI dalam mengurangi dampak penularan covid-19. BDC-04 mampu membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh di bawah 10 detik per orang.
BDC-04 perdana akan dipasang di Rumah Sakit UI (RS UI) bersamaan dengan pemasangan Moveable Hand Washer (MHW), pada Kamis (26/3).
Ke depannya, BDC-04 juga akan didistribusikan ke berbagai tempat strategis seperti tempat pelayanan publik (rumah sakit, puskesmas, pasar, terminal, dan lain-lain). Fungsinya untuk membersihkan tubuh dari bakteri maupun virus, dan tetap menjaga baju tetap kering, karena teknologinya berbeda dengan yang sudah beredar.
"Cara kerja BDC-04 ini adalah dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus dengan menggunakan sinar ultraviolet yangg dikenal dengan Far-UVC, yang memiliki panjang gelombang 207-222 nm, akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia. Dengan penyinaran 5-10 detik menghasilkan efektivitas 89%-99% dalam menonaktifkan mikroorganisme yang menempel pada pakaian atau tubuh manusia," ujar Dekan FTUI Hendri DS Budiono dalam keterangan resmi, Kamis (26/3).
"Selain itu sinar UV sudah umum digunakan dalam proses sterilisasi alat-alat kesehatan di rumah sakit lebih dari 30 tahun," tambahnya.
Mengingat permukaan pakaian dan tubuh manusia yang beragam, proses penyinaran diharapkan lebih efektif dalam menjangkau setiap bentuk permukaan. Selain menggunakan sinar UVC, BDC-04 dilapisi alumunium foil karena material ini memiliki pengaruh siklus hidup yang paling pendek bagi virus korona (covid-19).
Baca juga: JSIT Dukung Pemerintah Batalkan UN 2020 Karena Covid-19
Lebih jauh, Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia menjelaskan, ide awal MHW datang dari Dekan Hendri dan dirancang desainnya oleh Irfan Ferdiansyah (alumni FT UI) dan saat ini telah terpasang di beberapa lokasi.
BDC-04 awalnya diinisiasi oleh BPH ILUNI FTUI dan Ketua Umum ILUNI FTUI Cindar Hari Prabowo. Suparlan (alumni FTUI) kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Teknis dengan pengerjaan dilakukan oleh Heri Kristiyono dengan dukungan penuh Dekan FT UI dan para Guru Besar FTUI.
"Kelancaran proses persiapan, pembangunan alat hingga penanganan operasional BDC-04 tidak terlepas dari dukungan para alumni FTUI yang memberikan masukan dan ide kepada tim," ulas Amelita.
Untuk kesuksesan realisasi BDC-04 serta pendistribusiannya, ILUNI FTUI menggalang donasi, mengundang kontributor alumni dan perusahaan untuk memperluas manfaat karya-karya dari FTUI.
"Tim inovasi dari FTUI dan ILUNI FTUI senantiasa membuka diri untuk menerima masukan desain dan teknologi yang ada di dalam BDC-04. Diharapkan, upaya lintas disiplin ilmu yang digagas UI dapat turut mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Serta upaya - upaya memutus rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya. (RO/A-2)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved