Masyarakat Diminta Galakkan Gerakan Bersih-Bersih

Atalya Puspa
11/3/2020 07:10
Masyarakat Diminta Galakkan Gerakan Bersih-Bersih
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

MASYARAKAT diimbau untuk menggalakkan kembali upaya pencegahan penyakit demam berdarah (DB) dengan cara memberantas sarang nyamuk lebih aktif di wilayah tempat tinggal masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mencegah nyamuk berkembang biak.

"Ya gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) itu dilakukanlah termasuk membersihkan lingkungan. Jangan sampai ada air tergenang di sekitar rumah. Itu jadi hal yang baik untuk mencegah DB," tandas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemarin.

Menkes Terawan menegaskan hal itu terkait maraknya kembali penyakit DB yang dilaporkan berlangsung di sejumlah wilayah Tanah Air. Hingga 8 Maret 2020, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 16.099 kasus DB di 28 provinsi di Indonesia yang menewaskan 100 orang.

Terawan juga meminta masyarakat untuk terus mewaspadai DB dibanding terlampau ketakutan akan penyebaran virus korona (covid-19). Pasalnya, dirinya menilai kasus DB bahkan lebih banyak memakan korban jiwa dibanding covid-19.

"Kita terlalu sibuk dengan covid-19. Padahal DB lebih mematikan. Bayangkan, dalam hitungan bulan dan hari. Jadi tolong supaya saya lebih fokus sesuai arahan Presiden. Jangan sampai angka kematian tinggi untuk DB," ujarnya.

 

Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur masih menempati kasus ter-tinggi hingga saat ini. "Kasus 2.711 dengan kematian 32 di NTT masih menempati kasus tertinggi. Khusus untuk Kabupaten Sikka, 14 kematian dengan 1.195 kasus sampai tanggal 8 Maret," kata Nadia, kemarin.

Nadia menuturkan, tingginya kasus DB di Sikka disebabkan penanganan DB di awal kemunculannya tidak dilakukan masif dan serentak.

"Tahun kemarin sudah 580 kasus, jadi Sikka memang selalu tinggi. Nah, ini PSN 3 M plus belum menjadi budaya dan intervensi dari pemda juga kurang. Sehingga saat ada kasus, langsung menyebar dan tidak dapat dikendalikan," bebernya. Selain NTT, dari sejumlah wilayah di Tanah Air juga dilaporkan munculnya berbagai kasus DB. (Ata/DD/PT/LD/CS/UL/PO/AD/AU/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya