Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kembangan Batik dengan Rangkul Para Influencer

Mediaindonesia.com
04/3/2020 13:55
Kembangan Batik dengan Rangkul Para Influencer
Michael Wirawan mengenalkan batik menjadi pakaian yang modern, dapat digunakan sehari-hari dan cocok bagi para milenial.(Istimewa)

BATIK kerap dipandang sebagai pakaian kuno yang hanya cocok dikenakan para orang tua, serta identik dengan suasana formal dan kaku.

Tapi di bawah tangan dingin seorang pengusaha muda, Michael Wirawan, 24, kini batik tampil menjadi pakaian yang modern, dapat digunakan sehari-hari dan cocok bagi para milenial. Dengan mengusung brand Flike Store, Michael telah berhasil mengantongi omzet miliaran rupiah setiap bulannya.

Kualitas dan harganya yang terjangkau, membuat Flike Store cepat mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sederetan artis di Tanah Air pun, telah mengenakan Flike Store, seperti Gisella Anastasia, Chelsea Olivia, Shandy Aulia, Samuel Rizal, Jessica Iskandar, Ayu Tingting, Natasha Wilona, hingga pengacara kondang, Hotman Paris.

“Sudah lama sekali saya tidak menggunakan batik, tapi untuk Flike Store, saya mau, karena motif dan kualitasnya bukan kaleng- kaleng,” ujar Hotman Paris di Jakarta, Rabu (4/3).

Cutting-an yang slim fit untuk kemeja pria, hingga bikini batik pertama di Indonesia, makin memposisikan Batik Flike Store sebagai batik yang berbeda dari brand-brand batik lainnya.

Selain memiliki keunikan dari segi model baju, Flike Store pun berhasil mencuri perhatian masyarakat, dengan kampanye di media sosial media #flikestoresquad yang berjalan selama satu tahun.

Melalui kampanye, Michael memberikan edukasi tentang berbagai informasi terkait batik Indonesia. Michael memiliki kekhawatiran terhadap negara asing yang kerap kali ingin mengklaim 'batik' sebagai baju daerahnya.

Dengan misi budaya ini, Michael berhasil menghimpun 200 influencer untuk turut berpartisipasi bersuara dalam kampanyenya. Bisnis yang berdiri sejak Maret 2015 ini, ternyata sempat mengalami hambatan.

Diakui Michael, pada saat ia menggaet para artis untuk bekerja sama, ia mengira hal ini akan memberikan feedback yang positif terhadap bisnisnya. Namun setelah semua uang tabungannya habis, keuntungan yang diharapkan pun, tidak didapat.

Di titik inilah, Michael hampir putus asa dan ingin menutup Flike Store. "Untungnya, orang tua saya memberikan dukungan yang sangat positif, hingga membuat saya kembali bangkit memperjuangkan Flike Store hingga ke titik hari ini," kata Michael.

Michael berencana ke depannya, ia bisa melakukan ekspansi bisnisnya hingga ke luar negeri. Ia ingin semakin banyak orang mengetahui budaya Indonesia melalui batik. RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya