Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

2024, Jokowi Yakin Tidak Ada Golongan Sangat Miskin

Andhika prasetyo
04/3/2020 17:15
2024, Jokowi Yakin Tidak Ada Golongan Sangat Miskin
Warga mencuci di pinggir Sungai Musi, Sumatera Selatan.(Antara/Nova Wahyudi)

PRESIDEN Joko Widodo berkomitmen mengentaskan masalah kemiskinan. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah menargetkan 0% untuk kategori penduduk sangat miskin (extreme poverty) pada 2024.

Selama lima tahun terakhir, angka kemiskinan terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, tingkat kemiskinan masih di level 11,22%. Pada 2019, angka itu merosot menjadi 9,22% atau sebanyak 24,7 juta jiwa.

Dari total tersebut, sebanyak 9,9 juta jiwa tergolong kategori sangat miskin. Golongan itu yang kini diprioritaskan penanganannya oleh pemerintah.

Baca juga: BPS: Angka Kemiskinan Indonesia Turun Jadi 9,22 Persen

"Kita bisa fokus menangani terlebih dulu yang 9,9 juta jiwa ini. Oleh karena itu, data mereka harus akurat, sehingga program yang dibuat bisa tepat sasaran," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, di Istana Kepresidenan, Senin (4/3).

Sejumlah program, seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, harus terintegrasi. Sehingga, bisa mengangkat pendapatan masyarakat yang tergolong sangat miskin.

"Program CSR BUMN dan swasta juga semua harus diarahkan ke golongan ini terlebih dulu. Kalau bisa dilakukan konsolidasi, angka 0% bisa kita capai," tandas Jokowi.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya