Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Maksimalkan Observasi, Jumlah Dokter di Pulau Sebaru Diperbanyak

Tri Subarkah
26/2/2020 14:55
Maksimalkan Observasi, Jumlah Dokter di Pulau Sebaru Diperbanyak
Setelah dievakuasi, WNI kru kapal pesiar World Dream dipindahkan ke kapal KRI Soeharso di Selat Durian, Kepulauan Riau.(Dok. TNI)

PEMERINTAH kembali melakukan observasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri terkait risiko virus korona (COVID-19). Setelah Natuna, obervasi yang menyasar 188 WNI kru kapal pesiar World Dream dilakukan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Berbeda dengan observasi WNI dari Tiongkok di Natuna, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah jumlah dokter yang ditugaskan selama observasi di Pulau Sebaru.

"Tim dokternya lebih banyak. Kalau kemarin (di Natuna) hanya 25 orang, saat ini 39 orang," jelas Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Budi Sylvan, di Markas Komando Lintas Laut Militer, Rabu (26/2).

Budi mengungkapkan penambahan jumlah dokter sebagai langkah antisipasi pemerintah. Meski ratusan WNI dinyatakan sehat, lanjut dia, observasi tetap harus dilakukan.

"Walaupun mereka sebenarnya sudah diobservasi, tapi untuk meyakinkan betul-betul sehat, kita observasi lagi," imbuh Budi.

Baca juga: WNI di World Dream Diprioritaskan Karena Lebih Terancam

Selain diperbanyak, dokter yang bertugas juga telah melalui proses verifikasi. Dalam hal ini, Kemenkes menurunkan tim multidisiplin spesialis. Terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anastesi, speskalis paru, spesialis jiwa dan spesialis psikologi.

Sejumlah dokter berasal dari beberapa rumah sakit rujukan utama. Seperti, Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Rumah Sakit Persahabatan, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dan RSPAD Gatot Soebroto.

"Jadi lebih komplit, lebih komprehensif layanan yang kali ini," pungkas Budi.

Kemenkes juga menurunkan tim kesehatan lingkungan, untuk menjamin seluruh proses observasi tidak merusak area Pulau Sebaru. Penanganan ratusan WNI kru kapal pesiar World Dream juga ditingkatkan. Misalnya, pemeriksaan dilakukan sejak pemindahan dari kapal pesiar World Dream ke KRI Soeharso.

"Itu kan berbeda. Kalau yang di Wuhan itu kita tarik dari bandara, tapi sudah sehat dulu langsung masuk ke pesawat ke pulau. Kalau ini kan ship to ship, jadi berbeda," terang Budi.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya