Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DATA kepesertaan menjadi satu masalah utama program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat di DPR RI.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan pemerintah akan merampungkan pembersihan data (cleansing data) peserta BPJS Kesehatan. Hal itu dilakukan agar Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program JKN-KIS bisa tepat sasaran.
"Cleansing data akan kami selesaikan secepatnya. Kalau memang nanti solusinya memasukkan peserta kelas III ke dalam PBI, segera kami lakukan. Kalau itu menjadi keputusan bersama. Pertemuan kali ini sangat representaif, karena melibatkan kementerian atau lembaga terkait yang selama ini masih parsial," kata Muhadjir di Ruang Pansus B Gedung DPR RI, Selasa (18/2).
Kendati demikian, Muhadjir belum bisa memastikan waktu penyelesaian cleansing data. Pada Rabu (19/2) besok, pihaknya akan melangsungkan pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri, untuk mendorong pemerintah daerah mempercepat proses cleansing data.
Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Menkes Kehabisan Solusi
"Harus diapahami namanya exclusion dan inclusion error akan selalu terjadi. Jadi tidak akan pernah data itu betul-betul valid. Ini mohon dipahami, pasti ada orang yang seharusnya masuk jadi tidak masuk, dan keluar jadi masuk. Tidak bisa dihindari. Masalahnya harus kami perkecil, sekarang ini terlalu lebar," papar Muhadjir.
Sebagai pengganti pemasukan peserta kelas III yang berpotensi masuk ke segmen PBI, Muhadjir mengungkapkan pemerintah akan menaikkan target kolektibilitas dari Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja, dari semula 60% menjadi 70%.
"Kalau ada pendapatan hilang ketika kelas III masuk ke PBI, ini yang nanti akan kami naikkan target collection BPJS untuk PBPU. Dari semula 60%, harus targetnya minimal 70%," pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman BPJS Kesehatan, per 31 Januari 2019 terdapat 223 juta peserta JKN-KIS. Sekitra 38 juta merupakan peserta PBI APBD dan 96 juta merupakan peserta PBI APBN.(OL-11)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
BPJS Kesehatan meluncurkan Open Call for Research Proposal Tahun 2025 pada Senin (16/6) di Jakarta.
Kedatangan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti siang ke RS Pratama Yogyakarta bertujuan untuk meninjau layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta.
Tujuannya, memberikan jaminan akses layanan kesehatan yang adil, merata, dan terjangkau bagi seluruh peserta, tanpa membedakan kaya atau miskin.
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut banyak pasien diminta meninggalkan rumah sakit masih dengan selang di hidung untuk makan.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengungkapkan perubahan drastis BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sejak awal kepemimpinannya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved