Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KONSOLIDASI antara rumah sakit (RS) milik perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dapat meningkatkan revenue yang semula Rp5,6 triliun menjadi Rp10 triliun. Konsolidasi tersebut, kata Menteri BUMN Erick Thohir, merupakan tahap awal holding yang direncanakan terbentuk di awal Juni 2020.
“Saat ini ada 64 rumah sakit dengan total 6.500 tempat tidur. Kalau secara revenue diawali dengan Rp5,6 triliun dengan EBITDA Rp510 miliar, tetapi kita belum konsolidasi dan maksimal. Saya harapkan ke depan bisa kurang lebih Rp8 hingga Rp10 triliun,” ungkap Erick di acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum yang diselenggarakan PT Pertamina Bina Medika IHC di Jakarta, kemarin.
Erick menjelaskan proses konsolidasi menuju holding tersebut melalui beberapa tahapan. Tahap pertama akan melibatkan konsolidasi sinergi antara PT Rumah Sakit Pelni dan PT Pertamina Bina Medika IHC. Konsolidasi antara kedua perseroan tidak berfokus pada perpindahan kepemilikan, tapi lebih diutamakan konsolidasi operasional rumah sakit.
“Penting sekali tercipta sinergi agar bisa me-mapping konsolidasi ke depannya perlu apa, misalnya, alat CT scan, MRI baru lima. Dengan mapping ini, bisa diprediksi kebutuhan alat-alat yang ada,” tambahnya.
Holding rumah sakit nantinya diurus oleh ahli di bidangnya untuk bisa memenuhi tuntutan masyarakat serta industri, terutama dari segi menghadapi isu health security dan ancaman berbagai penyakit epidemik. “Kalau kita lihat, seperti korona virus, bukan hanya penyakit epidemik, tapi sudah terasa ke ekonominya. Ke depan kita mengantisipasi hal-hal ini. Jadi, bukan hanya pelayanan secara bisnis, tapi juga mengantisipasi kalau ada penyakit-penyakit epidemik.”
Erick menambahkan bahwa meskipun saat ini 58% populasi Indonesia masih tergolong angkatan muda dengan usia rata-rata 30 tahun, isu health security perlu diantisipasi dari sekarang. (Van/H-1)
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Dengan menyandang nama Nusantara, lanjut Imas, menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang mencakup masyarakat lebih luas tanpa membeda-bedakan
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Seminar dan Workshop Perumahsakitan PERSI Wilayah DKI Jakarta ke-5 & IRSJAM Expo 2025 dibuka Selasa (24/6) di Jakarta.
Di tengah menunggu perkembangan kondisi kesehatan sang suami, Inul pun menebar romantismenya dengan sang suami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved