Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Santri Ponpes Tanara Dilatih Agribisnis

Antara
06/2/2020 18:40
Santri Ponpes Tanara Dilatih Agribisnis
Para santri Ponpes Tanara(Ist)

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) memberikan pelatihan bidang agribisnis bagi santri-santri yang tergabung dalam Koperasi Mitra Santri Nasional binaan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Pesantren Syeikh An-Nawawi al-Bantani di Tanara, Kabupaten Serang, Banten.

"Pelatihan ini mendapat dukungan Pemerintah Kerajaan Belanda melalui kedutaan besarnya di Indonesia yang selama ini memang banyak bekerja sama dengan pesantren di Indonesia," kata Managing Director PT Ewindo, Glenn Pardede di Jakarta, Kamis (6/2).

Kegiatan ini, jelas Glenn, melibatkan 7.883 santri dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berpraktik langsung bertani sayuran di demplot seluas 2 hektare yang dibangun di Tanara.

"Kami mendirikan center of excellence di bidang hortikultura dengan harapan setelah memiliki keahlian dapat ditularkan di daerah masing-masing," ujarnya menerangkan.

Menurut Glenn, para santri dilatih mulai dari bercocok tanam berbagai jenis sayur, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Tujuannya agar mereka dapat berwirausaha di bidang pertanian saat kembali ke daerah.

"Seperti diketahui dalam mewujudkan swasembada pangan Indonesia lebih banyak lagi membutuhkan petani-petani profesional. Sementara pengetahuan petani di Indonesia sejauh ini hanya bercocok tanam padi, padahal usai panen lahan yang dimiliki masih dapat ditanami berbagai jenis sayuran," lanjutnya.

Glenn mengatakan, pelatih bagi santri nasional ini di antaranya para petani sayur sukses yang berasal dari Tangerang.

"Sebagai tahap awal bercocok tanam sayuran daun yang mudah dulu, setelah ahli baru diajarkan bertanam cabai, melon, jagung manis, cabai rawit, dan bawang merah yang potensi pasarnya besar," jelasnya.

Ia mengatakan, kerja sama dengan Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) ini berlangsung selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan. Sedangkan untuk praktik di lapangan sendiri hanya membutuhkan waktu 2 bulan, untuk selanjutnya akan bergiliran dengan santri lainnya.

"Untuk angkatan pertama ini diharapkan dalam waktu 2 bulan sudah bisa panen raya serta diharapkan dapat dihadiri Wapres dan pejabat pemerintahan," kata Glenn.

Sedangkan Sekjen KMSN, Wawan Purwandi, mengatakan, hadirnya demplot di sekitar lingkungan pesantren diharapkan dapat menjadi stimulan untuk menjadi kurikulum atau observasi bagi para santri.

Selain itu, adanya demplot ini juga diharapkan dapat menumbuhkan motivasi bagi santri dan memberikan opsi pasca lulus pesantren agar dapat menjadi pengusaha berbasis pertanian.

Wawan juga mengatakan bahwa saat ini peran pemerintah melalui berbagai lembaganya sering kali tidak sinergi di lapangan sehingga pelaksanaannya tidak bisa berjalan optimal. Oleh karena itu, pemerintah harus mendengarkan kebutuhan riil dan juga kebutuhan ekonomi petani.

Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan agribisnis ini adalah profesional/praktisi tani berpengalaman yang memiliki peran untuk mendidik santri sekaligus mendampingi teknik dan cara bercocok tanam langsung di lapangan.

Selain itu, santri juga dilibatkan dalam pelatihan dan juga dibekali kemampuan agregator sehingga mampu mengembangkan ekosistem agribisnis yang baik meliputi pihak market, perusahaan, off-taker, pemerintah, dan juga masyarakat yang secara khusus adalah petani.

Harapan dari adanya kerja sama ini ialah para santri mampu mandiri untuk bertanam sayuran tidak lebih dari 1 tahun karena kegiatan pertanian ini bersifat praktik sehingga santri mampu menyerap ilmu tidak hanya dari dalam pesantren, tetapi juga dari pendidikan esktra, yaitu pelatihan pertanian ini.

Terkait peran Kedubes Belanda dalam kerja sama ini, Agriculture Advisor Kedubes Belanda, Ana Saleh, mengatakan, kerja sama dengan Pesantren Tanara milik Wapres melibatkan PT Ewindo.

Dalam kerja sama ini, KMSN dan Ewindo sepakat untuk membuat demo plot di lahan-lahan dekat pesantren milik Wapres di Tanara.

Pertanian hortikultura yang dibangun diharapkan akan menjadi centre of excellence untuk pengembangan pertanian hortikultura di Indonesia yang melibatkan pesantren-pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.

"Jadi diharapkan dapat menginspirasi santri-santri dan pesantren-pesantren lain mitra KMSN beserta masyarakat sekitarnya untuk menggalakkan pembanguan pertanian hortikultura lewat inisiatif ini," ujar Ana.

Lingkup kerja sama meliputi upstream dan downstream yaitu seluruh value chain mulai dari pengolahan lahan, penanaman, dan akses pasar. Ewindo membantu memberikan pelatihan Good Agriculture Practices (GAP) untuk pertanian yang berkelanjutan dan membantu mencari akses pasar potensial untuk menyerap hasil panen.  (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya