Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo meminta Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bergerak untuk mengonsolidasikan penelitian di 329 lembaga riset di kementerian/lembaga. Gerak cepat BRIN diperlukan dalam mengatasi ketertinggalan riset di Indonesia.
"Saya minta BRIN mampu mengidentifikasi topik riset strategis yang sesuai dengan kebutuhan bangsa. BRIN harus segera mengagendakan agenda riset strategis nasional," ucap Jokowi saat membuka Rakornas Kemenristek/BRIN 2020 di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, kemarin.
Presiden mencontohkan produksi energi bioetanol Indonesia yang tertinggal dari Brasil. Negara itu kini telah menerapkan bioetanol 100%, sedangkan Indonesia baru mencapai 30% (B-30). "Saya ingin kita tidak kalah dari Brasil," cetus Jokowi.
Dengan potensi jutaaan liter minyak sawit untuk biodiesel, lahan sawit seluas 13 juta hektare dengan produksi 60 juta ton per tahun, Presiden optimistis Indonesia juga bisa menuju B-40, bahkan B-100.
"Ini bukan sesuatu yang mustahil. Kita punya banyak pakar dan ahli hebat," jelas Presiden.
Masih banyak bidang riset dan inovasi lain seperti pangan, farmasi, pertahanan, dan teknologi informasi yang bisa digenjot.
Untuk mengonsolidasikan riset nasional, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah isu strategis.
"Kemenristek/BRIN akan fokus pada litbang dan hilirisasi yang menghasilkan teknologi tepat guna substitusi impor sekaligus peningkatan TKDN, pendekatan nilai tambah dan penguasaan teknologi baru atau wellfare technology," ujar Bambang.
Salah satunya ialah pengembangan obat modern asli Indonesia berbasis pemanfaatan keanekaragaman hayati. "Yang mau kita dorong obat yang memang nantinya sudah melalui uji klinis," katanya.
Pasalnya, saat ini, mayoritas bahan baku obat dan alat kesehatan masih diimpor. "Dukungan insentif pajak akan diberikan pada obat-obat di dalam negeri untuk masuk ke daftar obat yang dibiayai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ucapnya.
Lakukan kolaborasi
Selain meminta BRIN segera mengonsolidasikan agenda riset, Presiden memerintahkan BRIN untuk mengonsolidasikan anggaran riset sebesar Rp27 triliun yang masih tercecer di 329 unit riset di K/L.
"(Konsolidasi) dulu yang diselesaikan sehingga menghasilkan hilirisasi riset yang baik. Jangan sampai riset cuma jadi laporan dan ditaruh di lemari," tegas Presiden.
Sebagai solusi, Presiden minta lembaga riset pemerintah berkolaborasi dengan swasta/dunia usaha, begitu juga sebaliknya. Presiden juga menyinggung minimnya dukungan dana bantuan dari BUMN Pertamina dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk pengembangan katalis yang dilakukan tim dari ITB.
Menperin Agus Gumiwang mengatakan industri menyambut positif penggenjotan riset ke depan seusai terbitnya insentif pengurangan pajak hingga 300%. Namun, konsistensi kebijakan di lapangan jadi penentunya. (Ant/H-2)
Tingkat Kepuasan Publik 10 Tahun Kepemimpinan Presiden Joko Widodo
Ada yang tidak puas, tentu tidak sedikit pula yang puas sekaligus mengapresiasi permintaan maaf Presiden Jokowi.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Pembangunan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) di tahun 2021, dialokasikan sebesar Rp30,5 triliun (termasuk melalui TKDD).
PURNA sudah renovasi Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2021 saat Indonesia menjadi tuan rumah.
PENELITI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin (TD) menanggapi soal pemberian sanksi kepada pihaknya buntut kasus ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.
MESKIPUN jumlah publikasi karya ilmiah Indonesia meningkat, indeks sitasi atau kutipannya masih minim
Saat ini, Perpres tersebut masih dalam proses finalisasi di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
KEBERADAAN lembaga-lembaga riset yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) diminta saling bersinergi dan berkolaborasi.
Bambang Brodjonegoro meng-ungkapkan program Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat mendorong pertumbuhan budaya riset di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved