Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
POLA hidup yang tidak sehat berkontribusi besar terhadap beragam serangan penyakit, salah satunya kanker. Asupan makanan yang asal-asalan dan
minimnya olahraga berpotensi besar mengundang gangguan kesehatan tersebut.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology Parkway Cancer Centre, Zhi Ying Kiat, kanker rentan menyerang orang yang tidak menerapkan pola
hidup sehat. Salah satunya asupan makanan yang sembarangan bisa menyebabkan kanker usus.
"Hindari makanan-makanan yang memicu kanker, seperti daging merah, makanan berlemak," kata dia, saat diskusi kesehatan melalui video
conference yang diselenggarakan Parkway Cancer Centre, di Bandung, Kamis (30/1). Selain daging merah seperti sapi, dia juga mengimbau maayarakat untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji.
Menurutnya, makanan olahan inipun sangat rentan mengundang kanker. "Makanan yang dibakar terlalu matang harus dikurangi. Sate jangan
terlalu gosong," kata dia, seraya mengimbau masyarakat agar banyak mengonsumsi buah-buah dan sayuran yang kaya serat.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat rajin berolahraga jika ingin meminimalisasi kanker. Selain untuk menggerakkan tubuh, ini
penting agar terhindar dari kegemukan (obesitas).
Sebab orang yang obesitas lebih rentan terkena kanker. Lebih lanjut Zhi menjelaskan, orang yang terkena kanker usus akan mengalami
berbagai gejala seperti perut kembung, buang air besar yang tidak teratur.
"Yang paling terlihat apabila fesesnya ada darah. Ini yang harus diwaspadai," katanya.
Jika sudah terasa, dia menyarankan agar segera diperiksa secara medis. "Ambil sampel feses untuk diperiksa," katanya.
Potensi sembuh akan lebih besar jika pasien kanker segera diobati. Pada stadium I, menurutnya peluang sembuh mencapai 80%.
Ini akan berkurang jika sudah memasuki stadium II, yakni antara 60-80%. "Stage III peluang sembuhnya 30-60%. Stage IV dari 100 orang, hanya 10
orang bisa bertahan sampai lima tahun," katanya.
Di tempat yang sama, Manajer CanHope Bandung, Risma Yanti, mengatakan, pihaknya merupakan lembaga nonprofit yang siap membantu pasien kanker.
"Kami memberi layanan informasi mengenai kanker. Treatmen, penyembuhannya, pengobatan, kemudian ada sesi konsultasi gratis,"
katanya. (OL-13)
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Jika melihat data nasional, tercatat jumlah kasus penyakit kritis pada 2023 meningkat 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 23 juta menjadi hampir 30 juta kasus.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Kondisi ini diakibatkan oleh penumpukan kalsium di jaringan lunak sekitar sendi, yang dapat mengganggu kemampuan bergerak dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan.
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved