Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya hadir pada Gala Premiere Film Semesta di XXI Epicentrum, Jakarta. Film ini menceritakan tentang 7 tokoh inspiratif di 7 provinsi di Indonesia (Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Aceh, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta) yang melakukan tindakan melawan krisis iklim atau perubahan iklim sesuai latar belakang budaya dan agama.
Film ini merupakan inisiasi KLHK didukung oleh Uni Eropa (EU) yang akan mulai tayang serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai akhir Januari 2020. Diharapkan dengan penayangan ini akan mengedukasi masyarakat untuk semakin peduli terhadap krisis iklim atau perubahan iklim yang saat ini semakin nyata terasa dampaknya. "Para tokoh inspiratif ini bergerak beraktualisasi dalam pengendalian perubahan iklim, menjaga lingkungan dan sumber daya alam serta hidup harmonis damai atas dorongan agama , kepercayaan dan budaya masing-masing," ujar Menteri Siti dalam sambutannya.
Menteri Siti juga mengungkapkan bahwa pesan yang dibawa film ini sangat relevan untuk diperkuat gaungnya ke depan melalui kerja sama antar kementerian. "Film Semesta sangat bagus dan kuat secara konteks budaya dan agama dalam kaitannya pada upaya penanggulangan perubahan iklim berdasarkan way of life atau cara hidup masyarakat Indonesia sendiri," kata dia.
Film yang diproduseri oleh aktor Nicholas Saputra dan Mandy Marahimin serta disutradarai oleh Chairun Nissa ini telah masuk sebagai nomine dalam Festival Film Indonesia untuk kategori Film Dokumenter Terbaik. Film ini pun sudah melakukan World Premiere di Suncine Internasional Enviromental Film Festival, sebuah festival film yang digelar di Barcelona khusus untuk film dokumenter bertema lingkungan.
Chairun Nissa mengungkapkan melalui film ini dirinya ingin mengungkapkan jika manusia berperilaku baik terhadap alam, maka alam akan terjaga dan manusia pun akan hidup dengan baik. "Baiknya alam baiknya manusia, buruknya alam buruknya manusia," katanya.
Hadir dalam Premiere Film Semesta, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Perwakilan Uni Eropa, Perwakilan Lembaga Donor Internasional, Perwakilan Negara Sahabat, tokoh pengendalian perubahan iklim, pemeran utama film Semesta, serta sektor swasta. (OL-12)
KETUA Delegasi RI untuk COP29, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto telah menyetujui reboisasi atau penghijauan kembali besar-besaran.
PT Eigerindo MPI, distributor brand EIGER Adventure, berkolaborasi dengan Yayasan Wanadri untuk menanam dan merawat 10.000 bibit mangrove di Belitung
SEKRETARIS Jenderal KLHK Bambang Hendroyono mendorong pemerintah secara kolaboratif menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
Target KEM adalah untuk membuka pendanaan 200 juta USD bagi 100 usaha lestari yang terkoneksi dengan 100 kabupaten yang berkomitmen menjadi lestari.
Prof.San Afri menjelaskan bahwa program KHDPK melaksanakan, pertama, penanaman ulang lahan kritis, rusak, gundul dan tidak produktif akibat pengelolaan sebelumnya.
Kebijakan KHDPK diambil untuk mengatasi permasalahan masyarakat di kawasan hutan Jawa. Di samping itu, agar Perhutani dapat lebih fokus pada bisnis usahanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved