Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Kesehatan meminta masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan di lintas sektor maupun lintas program di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor PM.04/III/43/2020 per 30 Januari 2020 tentang kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat. Beberapa langkah pencegahan dan pengawasan yang diimbau Kementerian Kesehatan, yaitu:
1. Semua maskapai yang melayani penerbangan langsung maupun transit dari Tiongkok dan Hong Kong untuk menyampaikan dokumen kesehatan berupa gendec dan manifest penumpang, sesaat setelah mendarat kepada petugas di Pos Kesehatan KKP terminal penerbangan internasional.
2. Meningkatkan pengawasan kedatangan internasional, terutama penumpang yang datang dari negara terjangkit dengan skrining menggunakan kamera pemindai suhu tubuh (Thermal Scanner) dan Suveilans Syndrome.
3. Melakukan identifikasi penerbangan langsung dari Tiongkok dan Hong Kong ke Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma, baik penerbangan komersil maupun charter.
4. Melakukan sosialisasi kepada lintas sektor terkait, seperti maskapai, ground handling, imigrasi dan sektor lain untuk dapat mengenali secara dini gejala penyakit dan melaporkan kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan.
5. Menayangkan media KIE Elektronik dalam bentuk video maupun digital banner di bandara.
6. Agar terhindar dari penyakit ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) minimal seperti masker, bagi pelaku perjalanan dan pengusaha yang memiliki risiko tinggi kontak dengan penderita, yaitu personel pesawat, groundhandling, petugas imigrasi dan petugas kesehatan. Kemudian, terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan dengan bersih dengan, tidak bertukar botol minum, serta menjaga kondisi daya tahan tubuh. Jika mengalami demam, batuk atau sesak nafas, segera menghubungi petugas kesehatan. Pelaku perjalanan menuju Tiongkok dan Hong Kong diimbau untuk memperhatikan penyebaran penyakit. Terpenting, hindari tempat berjangkitnya penyakit dan jangan melakukan kontak langsung dengan penderita yang mengalami demam, batuk dan sesak napas.
"Informasi ini bagian dari upaya mencegah penyakit pneumonia berat, agar penyakit yang belum diketahui penyebabnya di Tiongkok dan Hong Kong tidak masuk ke Indonesia, melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf, dalam surat edaran terkait kewaspadaan penyakit pneumonia berat.(OL-11)
Masalah obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Tema hari Pencegahan Bunuh Diri 2024 adalah “Changing the Narrative on Suicide”
Sekitar 65 juta anak di dunia menderita mata minus dan diprediksi meningkat menjadi 275 juta di tahun 2050.
Cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi.
Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di seluruh Tanah Air agar pelaksanaan program tersebut berjalan baik.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa RSV dan mencegah kelahiran prematur untuk mengurangi risiko kematian bayi.
Jepang mencatat lebih dari 9,5 juta kasus influenza terhitung sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025.
Data menunjukkan hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma tercatat pada akhir 2024, peningkatan lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun 2023.
Anak yang memiliki penyakit penyerta atau mengonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat influenza.
Per 16 Januari 2020, beberapa negara melaporkan adanya kasus penyakit mirip pneumonia.
Sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru yang meradang akan dipenuhi cairan atau nanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved