Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KENAIKAN iuran BPJS Kesehatan hingga mengakibatkan banyak peserta turun kelas rupanya menimbulkan efek domino. Selain berpengaruh pada Rumah Sakit, Klinik juga terancam kehilangan pasien. Pasalnya, terdapat wacana peserta kelas III PBI JKN-KIS akan dialihkan ke Puskesmas.
"Kalau sekarang klinik tidak begitu berpengaruh. Tapi ada wacana dari Pemerintah Daerah bahwa PBI akan dialihkan ke Puskesmas. Dengan begitu klinik akan kehilangan peserta kelas III, karena pasti banyak yang turun ke PBI, dia akan beralih ke Puskesmas. Itu jadi masalah," kata Ketua Asosiasi Klinik Indonesia Eddy Junaidi kepada Media Indonesia, Rabu (25/12).
Eddy menilai, seharusnya Puskesmas tetap menjalankan fungsi promotif dan preventif. Sementara, klinik menjalankan fungsinya sebagai fasilitas kesehatan kelas 1.
Baca juga: Menkes dan BPJS Setuju tak Naikan Iuran Peserta JKN Kelas III
Mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Eddy berharap pemerintah bukan hanya akan memperbaiki fasilitas kesehatan di Rumah Sakit tetapi juga klinik yang selama ini menjadi mitra BPJS Kesehatan.
"Dari kita sebenarnya tidak ada pengaruh. Problemnya dengan kenaikan sekarang ada gak kenaikan kapitasi untuk klinik?" tanya Eddy
"Masyarakat dibebani, tapi faskes klinik tidak diberikan penambahan nilai dari angka pembayaran. Kalau kenaikan iuran sejalan dengan kenaikan kapitasi. Itu baru seimbang," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) DKI Jakarta Koesmedi Priharto menuturkan Rumah Sakit di Jakarta telah siap apabila banyak peserta JKN-KIS yang turun ke kelas III. Dirinya menyatakan, selama program JKN-KIS berjalan, di DKI Jakarta memang didominasi oleh peserta kelas III.
"Ya, dari dulu memang peserta kelas III lebih banyak dan tempat tidur kelas III di DKI Jakarta memang sudah disiapkan dan jumlahnya hampir 70%," tukasnya.
Apabila nantinya ada pasien di kelas III membludak, pihaknya akan memindahkan tempat tidur dari kelas I dan II untuk kelas III.
"Tempat tidur di DKI Jakarta kan bisa digeser dari kelas 1dan 2 bisa jadi kelas 3" ucapnya.
Semua pihak perlu berbenah diri untuk memperbaiki BPJS Kesehatan yang tengah dilanda masalah. Selain pada aspek pelayanan kesehatan, Koesmedi menyebut aspek preventif menjadi penting untuk mengantisipasi penyebaran penyakit.
"Preventif dan promotif harus menjadi yang utama, agar terjadi perubahan budaya gaya hidup," pungkasnya.(OL-5)
Petugas pelayanan pembuatan KS-NIK, Alfi Febriantara, menyebutkan, lonjakan warga yang mengurus pembuatan KS-NIK melonjak sejak sepekan terakhir.
RSUD sebagai pelaksana program harus diaudit. Apalagi, berdasarkan aduan masyarakat yang berobat dengan menggunakan KS tidak diberikan nota kwitansi.
Massa yang mengatasnamakan pejuang kartu sehat (KS-NiK) itu memilih duduk-duduk di jalan. Padahal, akses jalan tersebut dimanfaatkan pengendara untuk bisa menuju ke gerbang tol Bekasi Timur.
Salah seorang orang tua murid Nurhayati mengaku tidak terima hasil seleksi PPDB, sebab sang anak tak diterima di SMA negeri. SMA negeri yang dituju yakni SMA Negeri 7.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program itu dibuat bukan tanpa alasan.
PEMERINTAH daerah menyambut positif program kartu Indonesia sehat (KIS) yang digulirkan Presiden Joko Widodo sejak awal masa kepemimpinannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Skrining kanker serviks bisa dilakukan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di puskesmas.
Total peserta BPJS kesehatan Tasikmalaya berjumlah 5.080.983 orang
BPJS Kesehatan menerapkan paket layanan baik di kantor cabang maupun layanan di Pelayanan administrasi melalui Whatsapp (Pandawa).
Kedua fasilitas kesehatan di Kabupaten Subang tersebut yakni Klinik Pratama di wilayah Gembor Kecamatan Pagaden dan klinik Pratama di wilayah Kecamatan Cipeundeuy.
PEMERINTAH semakin percaya diri dalam merespons tren menurunnya kasus harian covid-19.
PEMERINTAH gusar. Banyak orang Indonesia berobat ke luar negeri. Katanya, setiap tahun 1 juta orang berobat ke Malaysia dan 750 ribu ke Singapura.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved