Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) kembali menggelar Kompetisi Robotik Madrasah 2019. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk dapat membuktikan bahwa madrasah juga dapat berpartisipasi dalam era teknologi saat ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, kompetisi robotik madrasah merupakan bagian dari mempersiapkan anak-anak madrasah dalam memasuki abad ke-21.
"Iya, jadi ini bagian dari mempersiapkan anak-anak madrasah untuk bisa berkontribusi dalam era abad ke-21, karena kebetulan robotik ini kan kompetisi yang sangat dibutuhkan dan penting, dan madrasah ingin menjadi bagian dari itu," kata Kamaruddin saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (30/11).
Kamaruddin mengungkapkan, robotik menjadi agenda penting bagi Kemenag guna menabalkan posisi siswa madrasah pada era revolusi industri 4.0 ini. "Kita hidup di zaman ketika robot menjadi hal penting," katanya
Maka, ia menekankan agar anak madrasah memiliki inteligensi dan skill yang relevan dengan zaman ini. "Kami akan konsisten berkontribusi mendukung daya kompetitif anak bangsa," tambahnya.
Itulah sebabnya, setiap tahun kompetisi Robotik Madrasah dilaksanakan di mal-mal dan pusat keramaian untuk menunjukkan kepada masyakarat bahwa siswa-siswi madrasah sudah melek teknologi.
Ia tak menyangka, minat anak-anak madrasah dalam dunia robotik cukup tinggi. Hal itu terlihat dari pendaftaran awal yang mencapai kurang lebih 355 tim, yakni satu tim terdapat dua orang. "Peserta dari seluruh Indonesia itu pendaftarnya ada sekitar 355 tim, setiap tim terdiri atas dua orang. Setelah itu, kita lakukan seleksi di Surabaya dan terpilih 150 orang untuk ditentukan pemenang," ucapnya.
Ia berharap, penyelenggaraan kompetisi robotik ini dapat mempersiapkan generasi unggul di masa yang akan datang. "Jadi, robotik ini di masa depan akan mewarnai salah satu bentuk kehadiran interaksi kehidupan manusia abad ke-21. Jadi kompetisi robotik ini sangat perlu diadakan sehingga ini bagian atau salah satu ikhtiar dan usaha Kemenag dalam rangka mempersiapkan generasi unggul di masa yang akan datang," harapnya.
Selain itu, robotik ini juga sangat penting. Jadi, dengan robotik dapat merangsang anak-anak untuk bisa berpikir lebih terstruktur, sistematis, dan kritis. (Rif/I-1)
KPK mengonfirmasikan telah mengundang dan memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus.
Ditjen Bimas Kristen menegaskan komitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk insan pers, dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penilaian ini, lanjut menag, menjadi kesempatan strategis untuk menelaah kebijakan pendidikan di lingkungan Kemenag.
Pemahaman terhadap ekoteologi, kata Menag tidak bisa dilepaskan dari kajian kosmologi.
Total peserta kegiatan ini mencapai 88.676 orang, terdiri dari 17.221 CPNS (260 peserta klasikal dan 16.961 secara daring) dan 71.455 PPPK.
MENTERI Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pembahasan secara musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved