Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERBICARA soal kesejahteraan keluarga, persepsi lama yang terbentuk di masyarakat mengatakan suami merupakan tulang punggung keluarga yang mencari nafkah, sedangkan istri hanya mengurusi urusan domestik.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menegaskan anggapan seperti ini harus segera diperbaiki. Sebab, seluruh unsur dalam keluarga memiliki tanggung jawab dan kewajiban mendukung terwujudnya kesejahteraan keluarga itu sendiri.
"Perempuan harus bisa menjadi pahlawan ekonomi keluarga, banyak cara yang bisa dilakukan salah satunya dengan menjadi perempuan wirausaha. Sudah saatnya perempuan mulai melakukan upaya-upaya preventif dengan berwirausaha yang nantinya akan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga," tutur Bintang Puspayoga dalam kegiatan Bincang Bintang di GOR Karangasem, Bali, Sabtu, (30/11).
Baca juga: Kemensos Komitmen Libatkan Disabilitas dalam Pembangunan
Ia mengatakan, peran perempuan sebagai pahlawan ekonomi pada keluarga layak diperhitungkan. Sebab, menurutnya, perempuan bukan hanya bisa menjadi pendamping suami.
"Kita selaku perempuan tidak hanya menjadi pendamping suami, tidak hanya menjadi ibu dari anak-anak tapi juga kita bisa berkontribusi dalam hal nafkah keluarga, Peran perempuan sebagai pahlawan ekonomi rumah tangga sejatinya layak diperhitungkan dan perlu dikembangkan," sebutnya.
Ia pun berpesan kepada para perempuan mengenai bagaimana kiat-kiat menjadi wirausaha yang baik serta dapat meningkatkan usaha, serta bisa bertahan di pasar.
"Sejak dulu, masalah yang kerap terjadi di bidang usaha itu kalau tidak modal pasti pasar, asalkan ibu-ibu semua mampu meningkatkan kualitas usahanya. Yang namanya modal dan pasar itu akan datang sendirinya dari mana saja," ucapnya.
"Kemudian, Jangan lagi menunggu misalnya suami sudah tidak bisa menafkahi baru kita ada niat untuk berusaha, dari awal harusnya kita siapkan diri kalau kita dapat menjadi perempuan yang tangguh tidak hanya menjadi ibu pendidik anak, tapi kita juga mampu untuk mewujudkan bahwa kita mampu untuk menghidupi keluarga, " imbuhnya.
Ia juga berharap semakin banyak muncul perempuan yang menjadi pahlawan-pahlawan ekonomi rumah tangga. Serta memohon kepada pemerintah daerah untuk dapat membantu para ibu-ibu menjadi pahlawan-pahlawan ekonomi.
"Kami berharap semakin banyak ibu-ibu yang tergerak menjadi pahlawan ekonomi keluarga, kami juga mohon bantuan dari pada pengambil kebijakan, Bupati beserta jajaran pemerintah daerah untuk memberikan perhatian kepada para ibu-ibu ini," tukasnya. (OL-2)
Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (RUU KIA) telah disahkan menjadi undang-undang (UU) oleh DPR.
Hambatan dari sisi regulasi, masih ada barrier to entry atau pembatasan yang menghalangi perempuan untuk mengakses pencalonan.
"Kedua, dari sisi permasalahan anak, terutama terkait anak jalanan dan terlantar. Hal ini mengingatkan kita agar terus melakukan perlindungan khusus bagi anak,” kata Nahar
Acara itu digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Anak Nasional sekaligus menghadirkan keceriaan dan kegembiraan untuk seluruh anak Indonesia yang dilakukan secara daring/virtual.
Bantuan itu merupakan hasil kerjasama dengan lembaga masyarakat dan dunia usaha
Pelaku ditangkap atas tuduhan kasus pemerkosaan yang dilakukan sejak tahun lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved