Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
WAKIL Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Maneger Nasution mengungkapkan peristiwa kecelakaan warga penyandang disabilitas yang terperosok di antara peron dan pintu kereta. Warga itu bernama Fazlur Rahman atau biasa dipanggil Alun.
Menurut Maneger, Alun tidak mendapatkan panduan yang cukup bagi seorang disabilitas dari petugas yang menemaninya saat naik ke kereta.
"Akibatnya, Alun terperosok di antara peron dan pintu kereta dengan masuk setengah badan sampai rel dengan permukaan yang sangat tinggi. Hal itu menyebabkan trauma berat, luka luka, lebam, dan sakit di persendian," terang Maneger dalam keterangan resmi, Jumat (29/11).
Baca juga: Jokowi Sidak Pelayanan BPJS di Subang
Sayangnya, pascaperistiwa, kata Maneger, petugas tidak menanyakan kondisi Alun namun langsung memasukkannya dalam kereta. Petugas juga tidak menawarkan layanan pengobatan dan penanganan traumatik oleh medis kereta api (mediska).
"Alun langsung dinaikkan ke atas kereta dengan kondisi luka dan seakan dipaksa melanjutkan perjalanan dalam kondisi yang shock. Alun mengaku syok berat, hilang kesadaran dengan peristiwa yang begitu cepat," kata Maneger.
Lebih lanjut Maneger mengatakan, Alun juga merasa kecewa karena merasa diremehkan saat menceritakan peristiwa ke petugas kereta.
Alun juga tidak puas dengan rilis PT KCI di media yang dianggap bukan kejadian sebenarnya sehingga membutuhkan forum klarifikasi.
"Dari hal ini kami melihat, perlu adanya upaya bagi PT KCI untuk mengevaluasi regulasi dan SOP yang ada terkait layanan bagi pengguna disabilitas," kata Maneger.
"PP Muhammadiyah meminta agar kejadian Alun ini menjadi momen memperbaiki layanan bagi pengguna disabilitas sebagai bagian perlindungan, pemenuhan, dan penghormatan hak hak penyandang disabilitas. Agar kejadian tersebut tidak terulang," tandasnya. (OL-2)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Meninggalnya Kwik Kian Gie, tokoh dan guru bangsa yang dapat menjadi tauladan. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan Indonesia kehilangan nasionalis
BAZNAS RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut perbankan syariah perlu melakukan penguatan sistem dan ekosistem bank syariah di masa depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan di balik belum diberikannya konsesi lahan tambang kepada Muhammadiyah.
Salah satu tokoh yang menekankan pentingnya sikap keterbukaan umat Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dari Barat ialah Buya Hamka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved