Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Generasi Milenial Butuh Komunikasi Humanis

(Bay/H-1)
20/11/2019 06:40
Generasi Milenial Butuh Komunikasi Humanis
Anggota BPIP Romo Benny Susetyo menjadi narasumber pada Konferensi Nasional Komunikasi Humanis di Kampus Untar Jakarta, Selasa (19/11).(MI/Oebai)

KEMAJUAN teknologi di era revolusi industri 4.0 yang menjadi acuan generasi milineal diharapkan bisa menghasilkan sistem nilai yang tidak bertentangan dengan Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang humanis yang menempatkan manusia sebagai subjek, bukan objek dari revolusi industri tersebut.

"Kemajuan teknologi memang harus diterjemahkan sesuai dengan kondisi anak milenial yang kontekstual dengan perubahan zaman," ujar anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo pada Konferensi Nasional Komunikasi Humanis yang digelar di Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta, kemarin.

Menurut Benny, Pancasila mampu memberi tawaran nilai-nilai martabat manusia menjadi arus utama, pendidikan yang membebaskan dan memerdekakan.

Benny mengingatkan persoalan di era digital, jika tidak disikapi dengan hati-hati, bisa menjerumuskan manusia menjadi alat teknologi dan terjadi reduksi kemanusiaan hingga menuju dehumanisasi. Selanjutnya, manusia dalam ekosistemnya kehilangan rasa kemanusiaannya, egois, dan yang paling berbahaya menghancurkan peradaban.

"Nah, berikutnya mencuat kebencian. Teknologi yang bisa memalsukan data menjadi alat kejahatan kemanusiaan. Teknologi yang seharusnya menjadi alat pemersatu malah menjadi alat untuk menghancurkan kemanusiaan," tegasnya.

Tantangan ke depan, lanjut Benny, ialah membangun komunikasi yang humanis, yakni membangun ruang-ruang dialog termasuk ekspresi ruang perjumpaan anak-anak bangsa yang berbeda keyakinan, agama, strata sosial, budaya, dan lainnya.

Pada kesempatan itu Rektor Untar Agustinus Purna Irawan mengingatkan kalangan ahli komunikasi dan tokoh publik mesti mampu menyampaikan informasi ke khalayak yang sesuai kondisi Indonesia yang beragam suku bangsa, agama, dan kedaerahan.

Diakui Agustinus, terkadang ahli komunikasi menjadi penyebab miskomunikasi. Hal itu menjadi tantangan sebab akan memunculkan masalah menjadi berat dan gaduh.

"Marilah kita melakukan komunikasi humanis yang membahagiakan yang tidak berujung kegaduhan apalagi menjadi anarkistis," tegasnya.(Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya