Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menkes: Stunting dan JKN Jadi Isu Utama Dunia Kesehatan

Atalya Puspa
12/11/2019 13:45
Menkes: Stunting dan JKN Jadi Isu Utama Dunia Kesehatan
Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto saat akan menghadiri sidang kabinet(MI/Ramdani)

HARI Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November sudah memasuki tahun ke-55. Peringatan kali ini mengangkat tema Generasi Sehat Indonesia Unggul.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menuturkan dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM berkualitas, yaitu stunting dan jaminan kesehatan nasional.

Sementara ada dua isu kesehatan lain yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri

“Hal-hal tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya,” kata Terawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (12/11).

Terawan juga menyebut berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan SDM yang telah diraih dari kinerja kabinet lalu, ditandai dengan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia setiap tahun, salah satu parameter yang diukur adalah Usia Harapan Hidup.

Isu-isu strategis juga telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, antara lain menurunnya angka kematian ibu dan anak, menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB.

“Terima kasih, dalam kurun waktu 5 tahun angka stunting telah berhasil diturunkan hampir 10%,” ungkap Menkes.

Baca juga: Ganjar Minta Prioritaskan Penggunaan Alkes Dalam Negeri

Selain itu, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sepenuhnya. Walaupun besar tantangan yang dihadapi, peningkatan pemanfaatan JKN menjadi bukti jaminan kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.

"Untuk itu, perlu dicari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata," ucapnya.

Pada lima tahun masa tugas Kabinet Indonesia Kerja 2015-2019, pembangunan kesehatan telah memperjuangkan 3 pilar yaitu paradigma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan dan penyediaan biaya Jaminan Kesehatan Nasional.

Ketiga pilar diusung melalui kegiatan promotif dan preventif dengan beberapa program unggulan bidang kesehatan, seperti Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, PIS-PK atau Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan NS atau Nusantara Sehat.

Pada kesempatan ini, Terawan juga meminta pembangunan kesehatan di daerah serta pemanfaatan anggaran harus dilaksanakan dan dikelola secara baik benar dan bertanggung jawab, akuntabel, transparan serta dengan sistem monitoring evaluasi yang ketat.

Selanjutnya, Terawan meminta peningkatan kerja sama dalam upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku sesuai amanat Presiden.

“Apa yang sudah dirintis sebelumnya kita lanjutkan dan tingkatkan. Saya optimistis, kita dapat mewujudkan SDM unggul Indonesia maju seperti yang diharapkan oleh Presiden dan oleh kita semua,” tegas Menkes.

Pada peringatan HKN ke-55 disampaikan penghargaan dan penghormatan kepada para insan kesehatan di seluruh penjuru negeri serta seluruh lapisan masyarakat yang telah bahu-membahu berjuang tanpa mengenal lelah untuk melaksanakan pembangunan kesehatan dalam mempersembahkan Generasi Sehat Indonesia Unggul.

“Kita berharap Generasi Sehat yang kita perjuangkan bersama dapat menjadi SDM Unggul yang akan mengisi 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045 yang bertepatan saat bonus demografi untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju, makmur dan sejahtera,” tutur Terawan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya