Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Nadiem Diharapkan Bawa Perubahan di Dunia Pendidkan

Dero Iqbal mahendra
24/10/2019 00:06
Nadiem Diharapkan Bawa Perubahan di Dunia Pendidkan
menteri Pendidikan dan Kebudayaan nadiem Makarim(Mi/Ramdani)

DITUNJUKNYA Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat dukungan besar dari kalangan pendidikan. Keberhasilan Nadiem dalam memimpin perusahaan startup skala besar, Gojek, dipercaya dapat membawa perubahan dalam visi pembangunan generasi mendatang.

Pakar Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman berharapkreativitas yang telah dituangkan Nadiem selama memimpin perusahaan aplikasi itu dapat dikembangkan saat dirinya memimpin Kemendikbud.

“Saya percaya penunjukkan Nadiem sudah mempertimbangkan berbagai masukan. Pemerintah tidak mungkin gegabah. Beliau sendiri telah menunjukkan jasa besarnya dengan membuka lapangan kerja bagi jutaan orang melalui kreativitasnya membangun Gojek. Jadi beri dia kesempatan," ungkap Arief yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Rabu (23/10).

Lebih lanjut, sejalan dengan tantangan era digital serta Revolusi Industri 4.0, sosok Nadiem menurut Arief sejauh ini cocok melakukan perubahan di dunia pendidikan. Apalagi, sosok Nadiem telah mempunyai jejak prestasi yang positif bagi kehidupan sosial.

“Dia adalah generasi yang lahir dan menghidupi industri 4.0, lewat kreativitasnya terdapat nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” tambah Arief.

Baca juga : PKS Ragukan Nadiem Bisa Urus Pendidikan

Hanya saja, Arief mengingatkan mengubah arah dunia pendidikan tidak semudah dunia bisnis atau korporat.

“Ini tantangan bagi anak muda seperti Nadiem, bagaimana kreativitas di dunia industri bisa diserap sistem pendidikan yang lebih cenderung software bukan hardware seperti di dunia bisnis,” tegasnya.

Dia menilai tugas Mendikbud itu teramat luas, membidani kelahiran generasi emas masa depan yang kini berjumlah sekitar 50 juta siswa. Dengan ratusan sekolah dan jutaan guru di bawahnya,” tambah Arief.

Di sisi lain, sebagaimana amanat undang-undang, sistem pendidikan nasional diharapkan mampu menggali berbagai potensi dalam diri siswa seperti potensi spritualitas, kognisi atau ketajaman berpikir, potensi sosial, serta potensi rasa atau kebudayaan.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan pandangan umumnya terkait amanat yang baru dipangkunya tersebut.

Menurutnya, dunia pendidikan menjalankan misi suci karena berkaitan dengan masa depan bangsa. Karena itu, kata Nadiem, dia sangat antusias menerima tugas ini dan berkomitmen untuk mengarahkan visi pendidikan nasional untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompleks seiring era digitalisasi dan kemajuan industri terbaru.

“Dan kebutuhan lingkungan pekerjaan di masa depan itu sangat berbeda dan akan selalu berubah dan itulah link and match yang Pak Presiden bilang kemarin. Sekali lagi ini visinya presiden, bukan visi saya,” tukas Nadiem. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya