Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dilanda Cuaca Panas, BMKG: Iklim Indonesia Masih Normal

Putri Anisa Yuliani
23/10/2019 10:07
Dilanda Cuaca Panas, BMKG: Iklim Indonesia Masih Normal
Prediksi BMKG beberapa wilayah di Indonesia masih dilanda cuaca panas sepekan ke depan karena ada bayangan semu matahari di khatulistiwa.(Antara)


PREDIKSI Prediksi hujan untuk sepanjang tahun 2020 cendrung mempunyai pola yang sama dengan normal (klimatologisnya).

Awal musim hujan akhir 2019 telah diperkirakan akan mundur dari normalnya. Sebelumnya, BMKG juga menyebut beberapa wilayah di Indonesia masih akan dilanda cuaca panas sepekan ke depan. Sebab adanya gerakan semu matahari di wilayah selatan katulistiwa, yang mendapat curahan sinar matahari lebih banyak.

"Namun, periode musim hujan (November 2019–Maret 2020) masih sesuai dengan normalnya berdasarkan catatan klimatologi 1981-2010. Periode ini dapat lebih basah dibandingkan tahun 2019, khususnya Sumatra dan Kalimantan bagian utara," ungkap peneliti Iklim dan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto dalam keterangan resminya, Rabu (23/10).

Puncak musim hujan diprediksikan pada Januari-Februari 2020. Demikian halnya awal musim kemarau diperkirakan mirip dengan normalnya, yaitu sekitar April-Mei 2020 dan berlangsung hingga Oktober.

Meski ada kemunduran musim hujan, Siswanto menegaskan peluang terjadinya bencana hidrometeorologis seperti siklon tropis, hujan ekstrem, puting beliung, angin kencang, gelombang ekstrem, dan kekeringan iklim tetap perlu diwaspadai.

Ia menambahkan memperhatikan pemutakhiran prediksi saat ini terkait prospek curah hujan yang cenderung normal sesuai klimatologisnya. Serta tidak adanya ancaman potensi anomali iklim global, multi pihak mitra kerja BMKG dan masyarakat umum secara luas hendaknya dapat memanfaatkan informasi iklim ini untuk perencanaan jangka pendek 2020.

baca juga: Batpil Bisa Jadi Gejala Asma pada Anak

"Pemenuhan dan penyimpanan cadangan air pada waduk-waduk, embung-embung, kolam retensi, sistim polder dapat dilakukan lebih dini pada saat puncak musim hujan hingga peralihan musim. Sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan mendesak penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kebutuhan pertanian," tandasnya.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya