Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
REKTOR Universitas Muhammadiyah Jakarta Syaiful Bakhri menegaskan bahwa Islam merupakan agama damai dan tidak mengajarkan radikalisme bahkan menentangnya.
"Radikalisme itu sebuah musuh ideologi. Kalau dalam agama tentu ada mazhab, tapi Islam yang saya pelajari tidak pernah mengajarkan radikalisme, bahkan menentang. Islam itu agama damai, Islam itu agama penuh rahmat bagi seluruh semesta. Jadi pengeboman dan segala aksi terorisme itu bukan Islam tapi ajaran yang keliru penganut Islam. Mereka selama ini 'membajak' Islam untuk pembenaran aksinya," katanya di Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut Syaiful, ada dua isu lama yang berkembang terkait radikalisme. Pertama radikal yang berkaitan dengan ideologi di zaman Orde Baru (Orba) yang disebut dengan ideologi ekstrem kiri dan kanan. Saat itu, terorisme memang belum berkembang seperti sekarang. Ekstrem atau radikal kanan meliputi aliran dalam agama, khususnya Islam, sedangkan ekstrem kiri komunis.
Pada masa Orba, perbincangan mengenai komunis tidak pernah ada respons sehingga itu seolah-olah telah berakhir. Alhasil, saat ini isu radikal yang menonjol itu adalah ekstrem kanan, yang ironisnya ditujukan kepada umat Islam.
Di sisi lain, isu radikalisme itu dijadikan dasar bahwa ada mazhab Islam internasional yang digunakan ISIS dan Jamaah Islamiyah (JI). Hal itulah yang akhirnya menimbulkan gangguan keamanan terhadap masyarakat internasional.
Baca juga: Sinar Mas Dukung Kampus Universitas Nahdlatul Ulama
Di Indonesia, lanjut Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammdiyah 2010-2015 ini, seluruh masyarakat dan negara terus memerangi radikalisme sebagai sebuah musuh ideologi. Tidak hanya umat Islam, seluruh penganut agama yang ada di Indonesia juga melakukan hal serupa. Sampai pada peristiwa penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal (purn) Wiranto beberapa waktu lalu.
"Itu bukan ajaran Islam, tapi ajaran pemeluk yang tidak paham Islam dan tersesat," tukas Syaiful.
Lebih lanjut Syaiful mengatakan, untuk radikal atau ekstrem kiri, memang sempat muncul lagi melalui isu ada gerakan baru komunis. Tapi karena isunya tidak seksi dan tidak mendapat pemberitaan, isu itu kalah dari ekstrem kanan.
Selain itu, ekstrem kiri juga tidak harus menghadapi aturan negara seperti UU Ketahanan dimana menjadikan komunis sebagai musuh bersama sehingga secara legal mereka tidak mungkin berkembang. Dari situ lah, ungkapnya, isu berikutnya yaitu terorisme.
Menurutnya, terorisme itu adalah sebuah gerakan, tidak atas nama ideologi, tetapi teror yang dilakukan seseorang atau kelompok yang tujuannya bukan semata-mata ingin mengganti ideologi, tetapi juga untuk menaku-nakuti dan merusak kewibawaan.
Seperti kasus Wiranto, ia menilai itu adalah aksi individu yang sasarannya lambang negara, bukan pribadi. (OL-1)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
PAUS Leo XIV meminta gereja Katolik merespons perkembangan kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) dalam pernyataan perdananya kepada Kolese Kardinal, 10 Mei 2025.
Persoalan di Manggarai, Jakarta Selatan, lebih tepat diatasi bila ada lowongan pekerjaan yang disiapkan bagi anak-anak muda di sana.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Andar Nubowo menyebut hasil dari survei tersebut memperlihatkan persepsi positif terkait hal itu.
Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pengalaman panjang mengelola keberagaman agama dan budaya.
INDONESIA akan menjadi tuan rumah International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 yang membahas peran agama dalam pembangunan global
Gua Maria adalah sebuah tempat yang dibangun khusus untuk kegiatan peziarahan dan keagamaan kepada Maria dan biasanya terletak di tempat yang jauh dari pusat kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved