Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Mitra Austral Sejahtera (MAS) menggelar upacara adat Ncangi sebagai tradisi di lingkungan manajemen dan petani PT MAS yang berada di tujuh desa di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Upacara yang diinisiasi PT MAS dengan melibatkan warga sekitar areal kebun serta dihadiri pemuka adat, tokoh agama, dan pejabat desa serta kecamatan tersebut berlangsung di rumah adat Dayak Layang Raja, Desa Rahayu, Kecamatan Parindu, Kamis (19/9).
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur PT MAS Nanang Ibnur Rosyid juga memberikan santunan yatim piatu kepada 37 orang dan pemberian beasiswa kepada tiga mahasiswa politeknik berprestasi dari desa sekitar kawasan PT MAS.
Berdasarkan keterangan resmi manajemen PT MAS, acara adat Ncangi atau syukuran itu untuk menjalin hubungan antara perusahaan dan petani agar tetap harmonis. Upacara adat ini juga sebagai momen bagi PT MAS untuk memperkenalkan diri selaku manajemen baru setelah PT MAS diakuisisi oleh manajemen baru.
Perusahaan juga meminta dukungan masyarakat di sekitar kebun untuk mendukung kegiatan operasional di lapangan yang bakal berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Selain itu, PT MAS akan tetap meneruskan hubungan kemitraan yang sudah terjalin dengan baik selama ini antara masyarakat sekitar areal dan manajemen lama (Minamas Group), bahkan lebih ditingkatkan.
Manajemen perusahaan berharap ke depan masyarakat sekitar bersama-sama perusahaan saling menjalin hubungan mutualisme dan bahu-membahu untuk menghadapi kemungkinan pihak luar yang ingin mengganggu hubungan kemitraan dengan masyakarat.
“Kami juga berkomitmen apabila ada persoalan yang harus diselesaikan bakal menempuh musyawarah mufakat bersama aparat desa serta kecamatan tanpa melibatkan pihak luar,” kata manajer Kebun PT MAS Fidelis.
Manajemen baru juga terus menjalin serta menjaga hubungan harmonis dan bermanfaat dalam bentuk kepedulian sosial (CSR) serta lainnya dengan beberapa koperasi seperti dilakukan selama ini dengan KUD Kapetha, KUD Maything Hija, Kopbun Sekayam Jaya, dan Kopbun Sungai Muhi.
Kepala Desa Rahayu Urbanus mengatakan acara adat yang diprakarsai oleh perusahaan membuktikan perusahaan berkeinginan untuk lebih menciptakan hubungan kemitraan yang harmonis antara petani dan perusahaan.
“Kami mengajak warga, petani, pemuka adat, serta aparat desa mendukung operasional perusahaan lantaran keberhasilan perusahaan otomatis bakal berdampak juga pada kesuksesan petani,” kata Urbanus.
Urbanus yang mewakili seluruh kades dan warga di wilayah kerja PT MAS juga mendukung penuh manajemen baru untuk dapat beroperasi secara maksimal di wilayah kerja tujuh desa tanpa gangguan dan terus bermitra dengan PT MAS baik periode saat ini maupun setelah replanting nantinya.
“Kami juga mengapresiasi keterbukaan dan niat baik manajemen baru, dan sebagai komunitas besar yang terdiri dari PT MAS, warga, aparat desa, pemangku adat, maupun muspika dan muspida, maka apabila terjadi suatu persoalan tentunya akan diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat tanpa melibatkan pihak lain yang sebenarnya tidak berkepentingan,” tutup Urbanus. (S5-25)
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved