Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BANYAK metode yang dapat digunakan untuk mengelola sampah, baik yang tergolong kering maupun basah. Akan tetapi, itu semua memerlukan dukungan seluruh masyarakat, khususnya penanganan sampah di hulu.
Pengelolaan sampah di sumbernya dapat mengurangi beban pengelolaan di hilir.
"Untuk itu perlu ada euforia revolusi mental pengelolaan sampah dengan mengubah perilaku. Kita tidak boleh terus menggantungkan kepada petugas kebersihan dan pemulung. Kita juga harus mengambil tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, mulai diri sendiri, rumah sendiri dengan menerapkan prinsip mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah (reduce, reuse, dan recycle) di tempat masing-masing," tegas Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, Jakarta, kemarin.
Dalam menjalankan upaya itu, ia menilai komitmen yang kuat dari pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan komunitas sangat dibutuhkan.
"Peran pemerintah daerah dan dunia usaha untuk mendukung gerakan ini menjadi sangat penting. Pemerintah daerah diimbau dapat menyediakan pengangkutan terpilah atau terjadwal untuk sampah yang dapat dikompos, didaur ulang, maupun residu. Dunia usaha sudah mulai mendesain kemasan yang dapat didaur ulang dan tidak terbuang ke TPA maupun lingkungan," tukas Vivien.
Bukan cuma itu, ia melihat komunitas masyarakat pun melahirkan sejumlah inovasi pengelolaan sampah seperti bank sampah. Sejumlah komunitas menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang baik bukan hanya menciptakan lingkungan yang jauh lebih bersih, melainkan juga memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi masyarakat.
Misalnya, Bank Sampah Cendana yang beroperasi di wilayah Bogor, Jawa Barat. Bank ini terbukti mampu menggerakkan masyarakatnya untuk memilah sampah dan memberikan manfaat finansial kepada para nasabahnya.
Pembina Bank Sampah Cendana, Neli, menjelaskan pihaknya merupakan binaan dari Badan Litbang KLHK yang menjalankan pengelolaan bank sampah di wilayah Bogor.
"Jadi masyarakat seperti nasabah bank, semua punya data dengan buku tabungannya. Masyarakat akan menyetor sampah mereka dengan sudah dipilah terlebih dahulu. Kami menerima sampah kering dan sampah kertas saja. Yang organik, kami arahkan untuk dibuat kompos di rumah," tutur Neli saat ditemui di booth bank sampah dalam peluncuran Gerakan Memilah Sampah KLHK di Parkir Senayan GBK, Jakarta, kemarin.
Neli menjelaskan, sampah yang disetorkan akan dihitung dalam satuan kilogram kemudian dikonversi menjadi rupiah. Nominal harga sampah yang disetorkan tersebut berbeda berdasarkan jenis dan kualitasnya. Sampah yang bersih akan dihargai lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak dipilah.
Bersih, maksud Neli, lebih pada pemrosesan sampah, misalnya, sampah botol plastik. Harga botol yang label dan tutupnya telah dipisah akan lebih mahal jika dibandingkan dengan yang masih ada label serta tutupnya.
"Harga sampah layaknya kurs dalam mata uang. Contohnya, harga dupleks, kardus, dan kertas berbeda tergantung dengan harga pasar. Harga untuk pet A (botol plastik tanpa tutup dan label) di kisaran Rp5.000 per kilogram," tukas Neli.
Untuk off taker sampah, Neli menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan bank sampah induk di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor. Mereka membeli sampah dari beberapa bank sampah lain lalu menjualnya kembali kepada perusahaan daur ulang.
Neli mengungkapkan masyarakat yang menabung setidaknya dalam 6 bulan dapat menghasilkan minimal Rp500 ribu dari sampah yang mereka setorkan. Umumnya, masyarakat akan menyimpan uang tersebut tanpa diambil dan sering kali baru diambil saat Hari Raya Idul Fitri atau ada kebutuhan.
Pendekatan pengolahan sampah yang berbeda dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok yang menggunakan maggot atau larva black soldier fly (BSF atau lalat hitam). Koordinator Unit Pengelolaan Sampah Merdeka Dua Depok, Heriyanto, menerangkan pihaknya menggunakan larva tersebut untuk mengolah sampah organik berupa sampah dapur dan sampah pasar, seperti sayuran, buah, atau daging yang membusuk.
"BSF punya tiga keuntungan. Dia dapat mengurai sampah organik, dapat dijual untuk pengganti pakan ternak, dan menghasilkan pupuk kompos," tutur Heriyanto.
Satu gram telur BSF dapat mengolah satu kilogram sampah organik. Satu unit pengelolaan sampah (UPS) yang mengolah maggot dalam satu hari dapat menghabiskan hingga 500 kilogram sampah organik.
Larva maggot sebagai pakan ikan mampu meningkatkan produktivitas dengan harga lebih rendah. Dari keterangan pembudi daya larva BSF untuk pakan lele, ternyata ikan tumbuh lebih cepat dan menekan feed convertion ratio (FCR) atau banyak pakan yang diberikan untuk menghasilkan sekilogram daging ikan.
Heriyanto menjelaskan penggunaan metode itu dilakukan sejak tiga hingga empat tahun lalu. Penggunaan larva maggot pun cukup efekif dalam mengelola sampah organik.
Ditambah lagi, larva itu diburu para peternak. Sejauh ini cukup banyak pihak yang belajar menggunakan metode itu dari dalam dan luar negeri, seperti Sumatra, Kalimantan, Papua, Malaysia, Australia, dan Singapura. (Dro/S-3)
SAENGGOK Land fill atau tempat pembuangan sampah yang berlokasi di Distrik Gangseo, Korea Selatan bisa menjadi salah satu contoh bagaimana tempat pembuangan sampah diubah menjadi aestetik
Junkie’s, Mesin Pemilah Sampah Karya Siswa SMA Menginpirasi Peserta Charity Gala Wonderful Indonesia
"Target kami selama 100 hari ke depan, 840 RW yang belum punya bank sampah, belum membentuk bank sampah, wajib membentuk bank sampah tersebut,"
Gerakan ini mengajak perempuan di seluruh Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan gaya hidup sadar sampah.
PEMERINTAH Kota Denpasar, Bali, akan memberlakukan Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik. Perda ini akan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2024.
Jika sampah tidak dipilah sesuai aturan, sampah tersebut tidak akan diangkut oleh petugas.
Kelola limbah domestik dengan efektif! Panduan praktis pengelolaan sampah rumah tangga untuk lingkungan bersih dan sehat.
Program ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga.
Tim penegakan hukum akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut
Eco-enzyme juga memiliki manfaat ekologis yang luas, seperti mengurangi polusi dan menghasilkan enzim-enzim yang mampu menetralkan zat kimia berbahaya di lingkungan.
Rendahnya nilai ekonomi limbah botol plastik yang rendah lantaran pihaknya langsung menjual kepada pengepul tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Sebanyak 91% masyarakat sudah menggunakan tas pengganti kantong plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved