Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ORGANISASI konsumen Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) menolak anggapan rokok elektronik atau yang dikenal dengan nama vape menjadi penyebab kematian beberapa remaja di Amerika Serikat (AS).
Ketua Penasihat AVI, Dimasz Jeremiah, Sabtu (14/9), mengatakan meski para korban meninggal termasuk ratusan lainnya yang dirawat mengaku menggunakan vape sebelum kesehatannya terganggu, tidak berhubungan dengan vape itu sendiri.
"Persamaan terbesarnya antara korban yang sampai ratusan itu bukan di vapenya, melainkan pada ganja ilegal yang berminyak atau oil based itu yang mereka hisap," kata Dimasz saat dihubungi.
Baca juga: Komnas Pengendalian Tembakau Dorong Larangan Vape
Pasalnya, menurut Dimasz, di AS ada sekitar 11 juta pengguna vape dan yang menjadi kasus hanya ada beberapa ratus yang dekat dan tersangkut benda ilegal yakni ganja yang dicairkan tersebut.
"Jadi bukan di vapenya. Ini kayak epidemi begitu. Terjadi pada beberapa ratus orang di kelompok umur yang kira-kira sama yakni anak muda dan mereka juga selain terbukti vaping juga terbukti menghisap ganja ilegal," ucapnya.
Dimasz sendiri mengaku tidak mengetahui bagaimana proses distribusi dan seperti apa penggunaan ganja ilegal tersebut di AS, namun dia menduga barang terkategori narkotika tersebut dijual dengan bentuk siap pakai. (X-15)
Menurut Bambang, hasil kajian BRIN menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki profil risiko kesehatan yang berbeda dari rokok konvensional.
Banyak orang mengira vape tidak berbahaya, padahal cairan vape mengandung zat kimia yang dapat merusak paru-paru dan jantung.
Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya.
Cairan vape juga mengandung nikotin yang dicampur dengan berbagai macam rasa yang menarik perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
Pengungkapan ini bermula dari informasi bahwa terdapat transaksi jual-beli liquid vape mengandung narkotika di wilayah Jakarta Pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved