Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
IKATAN Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) kembali menyelenggarakan gowes bareng pada Sabtu (7/9) pagi tadi. Kegiatan dengan tagline 'Gowes 3.0 1.000 Alumni UNS and Friends' itu mengambil rute sejauh 14 kilometer di Jakarta, yakni dari Gelora Bung Karno, Senayan, hingga Bunderan Hotel Indonesia.
Yang menarik, jumlah peserta gowes bareng alumni UNS yang ketiga kalinya ini melebihi target. Dari target awal hanya 1.000, hingga menjelang start pagi tadi sudah mencapai 1.257 peserta. Separuhnya atau sekitar 600 peserta ialah alumni UNS. Sisanya masyarakat umum.
"Ini acara yang luar biasa, ini menjadi tanda bahwa IKA UNS menyatu bersama masyarakat," ujar Wakil Ketua IKA UNS Zudan Arif Fakhrulloh yang juga Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri dalam sambutan pada pembukaan acara gowes di Senayan, Jakarta.
"Acara ini menjadi bagian dari silaturahmi antaralumni maupun alumni dan masyarakat. Ini ada acara ini akan terjalin kolaborasi dan sinergi antarkomponen untuk bisa memberikan manfaat satu sama lain, bagi almamater dan bagi bangsa Indonesia," imbuhnya.
Kegiatan gowes itu dihadiri juga oleh Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho, Ketua IKA UNS Budi Harto yang juga Direktur Utama Adhi Karya, serta Rektor Universitas Cenderawasih Papua yang juga alumni UNS, Apolo Safanpo.
"Ini adalah ajang yang bisa menguatkan jaringan antaralumni yang tersebar lintas angkatan dari tahun 1976 hingga 2019, 11 fakultas, bahkan dari Papua pun ada yang datang. Gowes ini menjadikan alumni solid dan tentu menyehatkan,” kata Rektor Jamal.
Sejumlah peserta mengaku puas dan bahagia bisa bertemu dengan sejumlah alumni dari berbagai angkatan.
“Saya bisa kenal dengan senior angkatan 1977. Seru bisa ngobrol dengan beliau,” ujar Deny salah satu peserta, alumni Fisip angkatan 92 sembari mengelap keringat usai Gowes. (RO/X-12)
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved