Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Medical Education 4.0 Peluang bagi Periset dan Pendidik

Rosmery Sihombing
04/9/2019 21:25
Medical Education 4.0 Peluang bagi Periset dan Pendidik
Unika Atma Jaya(Ist)

UNTUK memberikan peluang bagi para periset, pendidik, dokter, serta tenaga kesehatan lainnya dalam memulai merekam jejak ilmiah dan karya atau produk mereka di media digital, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya (FKIK UAJ) menyelenggarakan workshop bertema Digital Scholarship and Digital Literacy dan Academic Personal Branding.

Workshop yang diselenggarakan pada 12-13 September 2019 di Kampus 2 Pluit, FKIK UAJ itu bekerja sama dengan Nasional University of Singapore (NUS) dengan menampilkan Dr Goh Poh Sun, pakar dalam bidang medical education (ilmu pendidikan kedokteran).

Menurut ketua panitia penyelenggara dr V Dwi Jani Juliawati, workshop tersebut akan membantu para peserta dalam menyusun portofolio produk ilmiah di media digital mereka. Sistem analitik yang sudah luas disediakan berbagai media sosial profesional kiranya dapat dimanfaatkan bagi perkembangan rekam jejak akademik dan profesional mereka.

"Rekam jejak Medical Education 4.0 mewadahi para periset pendidikan kedokteran dalam rekaman digital, sehingga academic personal branding dapat juga dikembangkan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Riset dan Perencanaan Strategis Unika Atma Jaya, Elisabeth Rukmini PhD, mengatakan, Medical Education 4.0 merupakan cara pembelajaran baru yang saat ini sedang berkembang pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan kedokteran.

Baca juga: Roadshow Seminar Sustainable Development Goals Digelar di Bali

 
Medical Education 4.0, lanjut mantan Kepala Medical Education Unit itu, mencakup bagaimana menggunakan kemajuan teknologi yang ada sebagai cara untuk pengembangan metode pembelajaran pada dunia pendidikan.

Penggunaan teknologi digital (buku digital, pencarian digital, riset, publikasi, kuliah online, web seminar) untuk mendukung proses pembelajaran, karier akademik ataupun riset juga termasuk dalam bidang Medical Education 4.0.

Sementara itu, menurut Goh, yang juga memberi materi di salah satu sesi kuliah medical education di FK Atmajaya, media digital bisa digunakan untuk mengembangkan dan juga memaparkan hasil pembelajaran terhadap orang lain, sehingga proses pembelajaran tersebut dapat terus berlanjut beserta riset yang melatarinya.

"Itulah jaminan keberlanjutan Medical Education 4.0," ujar konsultan senior di Departemen Radiologi Diagnostik serta pengajar di NUS dan National University Health System (NUHS).

Dr Goh yang juga aktif di asosiasi profesor tercatat telah menulis puluhan jurnal mengenai cara penyampaian materi pembelajaran efektif dalam bidang pendidikan kedokteran yang dapat diaplikasikan dalam pendidikan sarjana kedokteran maupun pendidikan klinis.

Selain itu tulisan-tulisan beliau juga sudah banyak di muat dalam jurnal asosiasi internasional untuk pendidikan kedokteran. Saat ini beliau juga aktif sebagai pembicara konferensi internasional untuk memaparkan mengenai Medical Education 4.0. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya