Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

AGBSI Gelar Lomba Kritik Sastra di Bulan Bahasa

Mediaindonesia.com
31/8/2019 09:15
AGBSI Gelar Lomba Kritik Sastra di Bulan Bahasa
Karya Sastra(Ilustrasi)

ASOSIASI Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) membuat program untuk menyemarakkan bulan bahasa. Oktober, yang menampung momen Hari Sumpah Pemuda dengan salah satu ikrar 'Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia' sejak 1960-an sudah pula diperingati menjadi Bulan Bahasa.

Bahasa pun perlu dimartabatkan. Literasi perlu ditumbuhkan. Minat membaca satra perlu disuburkan. Oleh sebab itu, AGBSI mengambil peran menyemarakkan Bulan Bahasa dengan lomba kritik sastra.

Adapun karya sastra yang dipilih kali ini yakni empat buku puisi esai karya pengamat sekaligus konsultan politik Denny Januar Ali atau akrab disapa Denny JA.

Lima tahun belakangan, dunia sastra bergonjang ganjing dengan kontroversi puisi esai karya Denny JA. Sebagian sastrawan mengklaim puisi esai ialah genre puisi baru yang dikreasi Denny, tapi sebagian menolaknya.

Namun, buku puisi esai terus diterbitkan. Hingga hari ini sudah terbit lebih dari 80 buku puisi esai. Sudah lebih dari 200 penulis dari Aceh hingga Papua menulis puisi esai. Bahkan, penyiar Asia Tenggara, dari Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura juga menerbitkan puisi esai.

Pernah pula dibuat seminar sehari mengenai puisi esai di Malaysia dengan pembicara sastrawan dari berbagai negara. Kini, bahkan 35 puisi esai dari Aceh hingga Papua sedang diubah menjadi skenario untuk film seri. Pertama kali dalam sejarah akan lahir serial film yang semuanya berasal dari puisi esai.

Menurut Jajang Priatna dan Dian Ratri, mewakili AGBSI, selain melalui media sosial, pengumuman lomba kritik sastra karya Denny akan juga diumumkan di PDS HB Jassin dalam waktu dekat.

Lomba Menulis Kritik Sastra ini berlaku untuk umum, dan digelar bersamaan Lomba Siswa Bicara Sastra Se-Indonesia yang memperebutkan hadiah total  Rp112,5 juta.

 

Baca juga Perlu Uji Publik sebelum Naikkan Iuran JKN

 

Lomba Menulis Sastra ini terbuka untuk umum, dengan sasaran utama para guru dari berbagai tingkatan maupun berbagai mata pelajaran. Bentuk tulisan bisa berupa artikel maupun esai, bisa juga kritik ilmiah. Para guru maupun masyarakat umum diajak mengapresiasi karya sastra sekaligus berpikir kritis dalam bentuk tertulis.

Sementara Lomba Siswa Bicara Sastra diperuntukkan bagi siswa dari berbagai tingkatan baik sekolah umum maupun madrasah serta sekolah kejuruan. Berbeda dengan lomba untuk guru dan umum, lomba untuk siswa bukan berupa tanggapan tertulis melainkan berupa tanggapan lisan dalam bentuk video pendek 3-5 menit (vlog).

Dengan bentuk vlog tersebut, para siswa yang termasuk generasi milenial dapat mengaktifkan apresiasi sastra dan tanggapan kritisnya lewat media yang akrab dengan generasi mereka.

"Video pendek itu dapat dibuat dengan smartphone mereka masing-masing, meskipun penggunaan kamera yang lebih canggih dibolehkan," terang Jajang dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/8).

Sembari bersenang-senang mengapresiasi dan menanggapi karya sastra, tersedia hadiah yang menggiurkan, yakni total hadiah Rp. 112.500.000.

Karya sastra yang diulas merupakan karya yang belakangan ini tengah mengemuka dan kontroversial yakni puisi esai Denny JA. Peserta bisa memilih mengulas atau mengkritik salah satu dari empat puisi esai Denny, yakni Atas Nama Cinta, Jiwa yang Berzikir, Roti untuk Hati, dan Kutunggu di setiap Kamisan.

"Untuk menilai para peserta lomba dipilih dewan Juri dari kalangan sastrawan, akademisi, dan guru yang benar-benar kompeten. Adapun pengiriman naskah resensi lomba bisa dikirimkan ke email panitia di [email protected] atau posting di Facebook Page Kritik Sastra Buku Karya Denny JA," imbuh Dian. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik