Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
ASOSIASI Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) membuat program untuk menyemarakkan bulan bahasa. Oktober, yang menampung momen Hari Sumpah Pemuda dengan salah satu ikrar 'Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia' sejak 1960-an sudah pula diperingati menjadi Bulan Bahasa.
Bahasa pun perlu dimartabatkan. Literasi perlu ditumbuhkan. Minat membaca satra perlu disuburkan. Oleh sebab itu, AGBSI mengambil peran menyemarakkan Bulan Bahasa dengan lomba kritik sastra.
Adapun karya sastra yang dipilih kali ini yakni empat buku puisi esai karya pengamat sekaligus konsultan politik Denny Januar Ali atau akrab disapa Denny JA.
Lima tahun belakangan, dunia sastra bergonjang ganjing dengan kontroversi puisi esai karya Denny JA. Sebagian sastrawan mengklaim puisi esai ialah genre puisi baru yang dikreasi Denny, tapi sebagian menolaknya.
Namun, buku puisi esai terus diterbitkan. Hingga hari ini sudah terbit lebih dari 80 buku puisi esai. Sudah lebih dari 200 penulis dari Aceh hingga Papua menulis puisi esai. Bahkan, penyiar Asia Tenggara, dari Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura juga menerbitkan puisi esai.
Pernah pula dibuat seminar sehari mengenai puisi esai di Malaysia dengan pembicara sastrawan dari berbagai negara. Kini, bahkan 35 puisi esai dari Aceh hingga Papua sedang diubah menjadi skenario untuk film seri. Pertama kali dalam sejarah akan lahir serial film yang semuanya berasal dari puisi esai.
Menurut Jajang Priatna dan Dian Ratri, mewakili AGBSI, selain melalui media sosial, pengumuman lomba kritik sastra karya Denny akan juga diumumkan di PDS HB Jassin dalam waktu dekat.
Lomba Menulis Kritik Sastra ini berlaku untuk umum, dan digelar bersamaan Lomba Siswa Bicara Sastra Se-Indonesia yang memperebutkan hadiah total Rp112,5 juta.
Baca juga: Perlu Uji Publik sebelum Naikkan Iuran JKN
Lomba Menulis Sastra ini terbuka untuk umum, dengan sasaran utama para guru dari berbagai tingkatan maupun berbagai mata pelajaran. Bentuk tulisan bisa berupa artikel maupun esai, bisa juga kritik ilmiah. Para guru maupun masyarakat umum diajak mengapresiasi karya sastra sekaligus berpikir kritis dalam bentuk tertulis.
Sementara Lomba Siswa Bicara Sastra diperuntukkan bagi siswa dari berbagai tingkatan baik sekolah umum maupun madrasah serta sekolah kejuruan. Berbeda dengan lomba untuk guru dan umum, lomba untuk siswa bukan berupa tanggapan tertulis melainkan berupa tanggapan lisan dalam bentuk video pendek 3-5 menit (vlog).
Dengan bentuk vlog tersebut, para siswa yang termasuk generasi milenial dapat mengaktifkan apresiasi sastra dan tanggapan kritisnya lewat media yang akrab dengan generasi mereka.
"Video pendek itu dapat dibuat dengan smartphone mereka masing-masing, meskipun penggunaan kamera yang lebih canggih dibolehkan," terang Jajang dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/8).
Sembari bersenang-senang mengapresiasi dan menanggapi karya sastra, tersedia hadiah yang menggiurkan, yakni total hadiah Rp. 112.500.000.
Karya sastra yang diulas merupakan karya yang belakangan ini tengah mengemuka dan kontroversial yakni puisi esai Denny JA. Peserta bisa memilih mengulas atau mengkritik salah satu dari empat puisi esai Denny, yakni Atas Nama Cinta, Jiwa yang Berzikir, Roti untuk Hati, dan Kutunggu di setiap Kamisan.
"Untuk menilai para peserta lomba dipilih dewan Juri dari kalangan sastrawan, akademisi, dan guru yang benar-benar kompeten. Adapun pengiriman naskah resensi lomba bisa dikirimkan ke email panitia di [email protected] atau posting di Facebook Page Kritik Sastra Buku Karya Denny JA," imbuh Dian. (RO/OL-1)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Pendidikan tinggi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) atau menghasilkan riset. Tapi juga membentuk manusia yang berintegritas dan berkarakter tinggi.
TAHUN ini, BPK Penabur mengadakan Penabur Kids Festival dengan 17 macam lomba yang bisa diikuti oleh siswa jenjang TK hingga SLTA di seluruh Indonesia.
Banyak peserta balita yang didampingi orang tuanya, dan sebagian berusia di bawah tiga tahun.
Cikande Permai kini terpilih menjadi kandidat untuk mewakili Kecamatan Cikande di ajang Lomba Kampung Bersih tingkat Kabupaten Serang.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat budaya K3 di kalangan industri.
Terdapat sekitar 50 juta perempuan di bawah usia 40 tahun yang berperan sebagai kepala rumah tangga, sehingga menuntut mereka untuk mandiri dan bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved