Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERKEMBANGAN kampung Keluarga Berencana (KB) cukup signifikan dengan jumlah 14.812 di 514 kabupaten dan kota di Tanah Air. Berbagai aktivitas dan kampanye pentingnya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dari keluarga yang terencana menjadi domain Kampung KB.
"Kampung KB butuh intervensi khusus dalam pembangunan penduduk dan keluarga. Amanat undang-undang sangat jelas untuk pengembangan kependudukan setiap daerah kami coba mendorong daerahnya didasarkan pembangunan kependudukan," ujar Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Noprijal, di Jakarta, kemarin.
Sejak dicetuskan Presiden Joko Widodo sekitar tiga tahun lalu, berbagai edukasi pembangunan keluarga yang terencana menjadi salah satu tujuan penting dalam menciptakan kehidupan yang berkualitas. Diakui, setiap daerah memiliki potensi, kreativitas, dan kekuatan yang berbeda dalam mengembangkan program ini. "Tujuan pembangunan kependudukan melalui kampung KB berdasarkan lima pilar, yakni data dan informasi, layanan dasar, pengasuhan orangtua, pembangunan infrastruktur, serta gotong royong," pungkasnya. (Sru/RO/H-1)
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Budi mengatakan tren #KaburAjaDul hanya sekadar luapan sesaat. Banyak masyarakat belum mengetahui prosedur panjang yang perlu ditempuh apabila ingin menjadi penduduk tetap di luar negeri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved