Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

UMKM Mutlak Butuh Teknologi Pangan Steril

(Sru/CS/H-1)
28/8/2019 07:20
UMKM Mutlak Butuh Teknologi Pangan Steril
Ketua BPOM RI Penny K Lukito usai menghadiri acara Penggalangan Komitmen Kosmetik Bebas Merkuri(MI/CIKWAN )

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mendo-rong dan berupaya menjadikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan memiliki standar mutu kesehatan sehingga dapat berdaya saing nasional bahkan internasional. Dalam mewujudkan UMKM pangan seperti itu salah satu yang harus dijamin ialah standar aman kesehatan serta mutu pangan kemasan.

Kepala Badan POM Penny K Lukito menuturkan pihaknya akan terus membina penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPOB) dalam memproduksi pangan. Bekerja sama dengan LIPI dan berbagai pihak akan memfasilitasi UMKM pangan untuk menggunakan ste-rilisasi pangan komersial.

"Lebih dari 90% pelaku usaha pangan adalah UMKM dan mereka kesulitan mengadakan alat yang dapat membuat mutu produk pangan mereka terjamin. UMKM yang berkemampuan terbatas sulit mengadakan teknologi sterilisasi pangan komersial," tuturnya.

Pangan olahan khas daerah, menurut Penny, berpotensi eks-por. Beberapa UMKM pangan di beberapa daerah juga sudah menggunakan teknologi kemasan kaleng atau pouch tahan panas menggunakan teknologi sterilisasi. "Alat ini memang relatif mahal. Teknologi ini memusnahkan spora bakteri pathogen. Dengan teknologi ini produk pangan yang tadinya bisa disimpan beberapa hari menjadi sampai dua tahun, sehingga jangkauan pemasaran-nya lebih luas," terangnya, kemarin di Jakarta.

Penny penyadari praktik ste-rilisasi komersial yang dilakukan UMKM masih butuh pendampingan. Kondisi tersebut dires-pons dengan penerbitan Per-aturan Kepala Badan POM No 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Pangan Steril Komersial.

Badan POM kemarin juga menargetkan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai sentra industri kosmetik tanpa merkuri. Karawang dipilih karena tingginya kasus produsen kosmetik ilegal serta merkuri di sana. "Sejak 2012 hingga 2018 ada 5 kasus ditemukan di Karawang," kata Penny seusai acara penggalangan komitmen kosmetik bebas merkuri bersama kaum millenial di Karawang. (Sru/CS/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya