Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENGEMBANGAN energi baru dan terbarukan (EBT) membutuhkan langkah strategis yang lebih serius untuk mendorong pencapaian mitigasi perubahan iklim Indonesia. Sesuai dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), pengurangan emisi dari sektor energi dipatok 11% dari target 29% pada 2030.
"Harus ada langkah radikal dan sebenarnya Presiden menginginkan itu dilakukan kementerian terkait. Beberapa tahun ke depan penggunaan batu bara masih direncanakan untuk pembangkit listrik tapi sepatutnya jangan lagi mendahulukan batu bara," kata Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Paul Butarbutar dalam diskusi Pojok Iklim di Jakarta, Rabu (21/8).
Baca juga: Defisit Anggaran Membengkak, Menkeu akan Perbaiki BPJS Kesehatan
Menurutnya, peluang Indonesia sangat besar untuk menggunakan energi terbarukan karena memiliki sumber daya melimpah. Tren global harga teknologi EBT, tambah Paul, sudah semakin murah sehingga bisa menghasilkan listrik dengan harga 20 sen per kwh. Padahal dulu harganya jauh lebih tinggi.
Namun, menurutnya, regulasi saat ini masih belum mendukung dan menghambat perkembangan EBT. Misalnya ialah Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Aturan itu dinilai tidak kondusif untuk investasi pembangkit listrik berbasis EBT khususnya untuk pendanaan melalui perbankan.
"Investasi EBT harus dimaksimalkan dengan mendahulukannya kemudian kekurangannya baru disuplai energi fosil. Perlu juga ada kewajiban PLN untuk memanfaatkan listrik dari EBT karena selama ini belum ada kewajiban tersebut," imbuhnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pencapaian pengurangan emisi sektor energi yang pada 2020 ditarget 30 juta ton CO2e sesuai Inpres No 61/2011 sudah terlampaui. Data per 2017 capaian pengurangan emisinya mencapai 33 juta ton CO2e.
Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK Emma Rachmawaty mengatakan Indonesia menaikkan target pada 2030 sesuai Kesepakatan Paris. Target pengurangan sektor energi naik 10 kali lipat lebih yakni 314 juta ton CO2e pada 2030.
"Masih banyak peluang dari sektor energi yang bisa dioptimalkan terutama EBT. Selain EBT, mengenai mobil listrik juga belum masuk dalam NDC Indonesia karena peraturannya baru terbit. Kemudian penggunaan biofuel B20 dan B30 juga belum disesuaikan dalam NDC," imbuhnya. (OL-8)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Penghargaan ini diberikan karena program PLN Peduli 'Desa Berdaya' ini telah memberi dampak positif bagi masyarakat dan menjadi wujud komitmen dalam berkelanjutan program.
tarif tenaga listrik PT PLN (Persero) Triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi tidak mengalami kenaikan atau tetap
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved