Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MESKI menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tetap tak bergeming soal rencana mendatangkan rektor asing pada 2020 mendatang.
Bahkan, Kemenristek Dikti sudah mulai melakukan pemetaan tentang perguruan tinggi yang potensial menggunakan jasa rektor asing.
Staf Ahli Menristek Dikti Bidang Akademik Paulina Pane mengatakan, rektor asing cocok ditempatkan pada perguruan tinggi yang sudah berkembang dan maju.
"kriteria perguruan tinggi yang bakal menerima rektor asing saya masih perlu konfirmasi terlebih dulu pada tim pemetaan. Tetapi secara umum, rektor asing lebih cocok pada PT yang sudah developed bahkan bisa diakselerasi untum mencapai kualitas yang lebih baik. Namun jika PTnya masih tahap establishment atau developing, itu mungkin kurang tepat, " kata Paulina Pane menjawab Media Indonesia, Minggu ( 4/8)
Baca juga : Rektor Asing Didatangkan pada 2020
Ia menambahkan, pemetaan berikurnya tentang target dan kapasitas perguruan tinggi, pemetaan peraturan pendukung, pemetaan sumber daya manusia Indonesia yang potensial untuk berdampingan dengan rektor asing, pemetaan cendekiawan asing yang potensial menjadi rektor di Indonesia..
"Jadi banyak persiapan yang sedang dilakukan, " pungkas Paulina.
Sementara itu, Anggota Dewan Kehormatan Forum Rektor Indonesia ( FRI) Asep Saefuddin berpendapat, pemerintah mesti membuat payung hukum agar rektor asing bisa bekerja sesuai dengan koridor hukum.
"Jadi menurut saya, ide Rektor asing itu sah dan wajar saja, akan tetapi, secara umum persoalan PT ini tidak sekedar pimpinannya saja, " ujar Asep.yang juga Rektor Universitas Al Azhar.Indonesia/
Dia beralasan payung hukum diperlukan karena banyak persoalan kelembagaan PT dan kaitannya dengan lembaga pemerintah, terutama Kemenristek Dikti, Kemenkeu, BPK, Kemenpan RB yang perlu dibenahi.
''Saat ini, birokrasi itu cukup njelimet yang menyebabkan PT jalan di tempat. Sehingga PT kita tidak selincah PT di negara asing, termasuk Malaysia dan Singapura yang larinya kencang. Bila hal ini tidak dibenahi, rektor asing pun saya pikir akan kewalahan dan hasilnya akan begini-begini saja, " pungkas Asep. (OL-7)
Program PKKPT disiapkan sebagai langkah strategis dalam mendorong peningkatan reputasi perguruan tinggi menuju World Class University.
Kandidat yang lolos akan bersaing merebutkan suara anggota Majelis Wali Amanat (MWA) yang pemilihannya akan dilaksanakan di Jakarta pada 3 Desember 2020 mendatang.
PROSES penjaringan calon Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) memasuki tahapan pemaparan program kerja, kemarin.
Empat kandidat calon rektor akan memaparkan program kerja sesuai dengan visi dan misi USU apabila terpilih sebagai rektor USU periode 2021-2026.
Awalnya, tujuh orang mendaftar sebagai calon rektor USU, namun satu kandidat tidak melengkapi syarat administratif, satu lagi mengundurkan diri. Sehingga yang mengikuti audisi 5 kandidat
Panitia telah melaksanakan seleksi administrasi dengan seksama terhadap kelengkapan berkas keenam orang Calon Rektor USU tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved