Generasi Muda Potensial di Dalam dan Luar Negeri Harus Kolaborasi

Thomas Harming Suwarta
03/8/2019 19:35
Generasi Muda Potensial di Dalam dan Luar Negeri Harus Kolaborasi
Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/8)(MI/Thomas)

KETUA Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko mengatakan Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas menuju revolusi industri 4.0. Salah satunya dengan mendorong kolaborasi antargenerasi muda potensial di dalam dan luar negeri.

"Kita punya 80 juta lebih yang namanya bonus demografi anak-anak muda di usia produktif. Revolusi industri 4.0 ada standarnya. Sehingga angka 80 juta itu ada sebagiannya di luar negeri, ada juga di dalam negeri. Yang di atas ini standarnya tinggi, bisa memulai kebanyakan. Yang di Indonesia sebagian besar di bawah kebutuhan. Ada yang memulai tapi banyak di kota," kata Budiman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/8).

Menurut dia, tugas pemerintahan dan seluruh elemen bangsa ke depan adalah berkolaborasi dengan memanfaatkan SDM berkualitas.

"Indonesia yang punya kemampuan baik di luar negeri maupun di dalam negeri yang jumlahnya 12% itu harus bekerja sama dengan SDM yang ada di komunitas yang tamat SMK atau SMP berkolaborasi dengan yang tamatan sarjana," katanya.

Ia misalnya mendorong untuk memanggil pulang SDM berkualitas yang ada di luar negeri.

"Minimal ilmunya bisa sumbangkan SMK, LBK, atau komunitas. Atau menghidupkan kembali BUMDes yang baru saja dihidupkan lagi melalui Dana Desa. Dana Desa ke depan harus diarahkan untuk mengembangkan SDM Indonesia, melalui komunitas dan BLK," ungkapnya.


Baca juga: Dua Mahasiswi Juara Meracik Koktail di Singapura


Dengan demikian, kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, SDM Indonesia bisa mengatasi ketertinggalan teknologi dan bisa menciptakan kultur teknologi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, mengatakan, pemerintah perlu secara serius mempersiapkan SDM berkualitas dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan di bidang teknologi.

"Perlu adanya pelatihan peningkatan SDM. Karena kalau bicara industri 4.0 cukup banyak dan luas. Maka pemerintah harus mempersiapkan pelatihan industri," kata Izza.

Ia mengusulkan agar pelatihan tidak saja di SMK, tapi juga di berbagai lembaga atau komunitas yang dapat diikuti para generasi muda sebagai objek utama dari revolusi industri 4.0.

"Perlu ada pelatihan supaya SDM kita punya sertifikat sehingga tak kalah dengan negara lain. Dan, bagaimana sertifikat kita bisa berlaku secara internasional. Jangan sampai kita jadi budak di negara kita sendiri. Lalu yang kita pakai orang dari luar," pungkas dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya