Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Setuju Usulan Impor Rektor Asing

Akhmad Safuan
02/8/2019 07:50
Presiden Setuju Usulan Impor Rektor Asing
Perbandingan Rangking Universitas Terbaik di ASEAN 2019(topuniversities.com/university-rankings/world-university-rankings/2019/L-1)

MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan Presiden Joko Widodo sudah setuju dengan usulan rektor asing. Namun, pelaksanaannya masih tergantung pada kesiapan Kemenristek.

"Secara lisan Presiden sudah menyetujui wacana rektor asing tersebut. Nanti akan saya sampaikan di rapat kabinet agar mendapatkan respons," kata Nasir seusai acara pengambilan sumpah dokter baru di Universitas Diponegoro di Semarang, kemarin.

Meski demikian, menurut Nasir, belum tentu kebijakan soal rektor asing bisa dilaksanakan karena tergantung pada persiapan yang dilakukan Kemenristek-Dikti.

Menurut dia, masih banyak yang akan dipersiapkan termasuk soal peraturan, pemetaan universitas yang akan mengimpor rektor, perbaikan tata kelola, peraturan pemerintah, dan lainnya.

Dikatakannya, Indonesia memiliki 4.700 perguruan tinggi. Untuk tahap awal di tahun 2020-2024, rektor asing akan diterapkan di dua hingga lima perguruan tinggi.

"Meskipun dua sampai lima perguruan tinggi layak untuk menggunakan rektor asing, itu belum dapat disebutkan mana yang akan menggunakannya. Itu tergantung pada hasil seleksi. Bisa perguruan tinggi negeri badan layanan umum, PTN Satker, PTN baru, bahkan perguruan tinggi swasta," imbuhnya.

Ditambahkannya, sudah ada beberapa mantan rektor asing dari Korea, Amerika Serikat, dan Inggris berminat menjadi rektor. "Mantan rektor dari Korea sudah menawarkan diri kepada saya. Ia saat menjadi rektor bisa mengubah perguruan tinggi biasa di Korea menjadi kelas dunia. Apa ini tidak direspons positif," katanya.

Menurut Nasir, wacana rektor asing sebenarnya sudah pernah disampaikan pada 2016. Namun, karena pada waktu penolakan sangat tinggi dari berbagai pihak serta menimbulkan kegaduhan, itu dihentikan.

Padahal, dari pengalaman di perguruan tinggi lain di dunia, adanya kolaborasi, dalam hal ini rektor berasal dari negara lain, merupakan hal biasa. Ia menyebutkan sewaktu berkunjung di Norwegia, misalnya, bertemu orang dari Jerman yang menjadi rektor perguruan tinggi di negara tersebut. Demikian pula di Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Tiongkok.

"Perlu ada perubahan agar peringkat perguruan tinggi di Indonesia masuk tingkat dunia. Pihak yang menolak rektor asing belum pernah melihat perkembangan perguruan tinggi," ucapnya.

Masuknya rektor asing, menurut Nasir, tidak akan mengubah kebudayaan mahasiswa Indonesia karena semangat nasionalisme kebangsaan tetap dipertahankan. Nasir mencontohkan, nasionalisme mahasiswa di Singapura tidak terpengaruh kendati rektor berasal dari Amerika Serikat.

Peningkatan kompetensi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi ingin meningkatkan kompetensi perguruan tinggi di Indonesia.

"Presiden ingin melihat bagaimana bangsa ini berkompetisi. Kita memasuki dunia yang sangat kompetitif. Ini perlu ada sebuah tantangan baru," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.

Moeldoko meminta agar rencana pemerintah merekrut rektor asing memimpin PTN tak dipandang sempit. "Saya mohon jangan dilihat dari sisi yang sempit, tetapi dari sisi global, kompetisi kita berada di mana? Indeks posisi perguruan tinggi kita jauh, di tingkat global," kata Moeldoko. (HT/Mal/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya