Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SEBANYAK 5,2 juta peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen penerima bantuan iuran (PBI) dinonaktifkan mulai hari ini (Kamis, 1/8). Secara bersamaan, pemerintah mendaftarkan peserta pengganti.
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Sosial No 79 Tahun 2019 tentang Penonaktifan dan Perubahan Data Peserta PBI Jaminan Kesehatan 2019 Tahap Keenam.
"Penonaktifan tersebut dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan menggunakan basis data terpadu (BDT) dari Kementerian Sosial," ujar Staf Khusus Menteri Sosial Febri Hendri dalam konferensi pers di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, kemarin.
Febri menjelaskan BDT memuat data 40% kelompok rumah tangga dengan status sosial paling bawah yang memerlukan bantuan sosial termasuk JKN. Pemutakhiran BDT, imbuhnya, dilakukan pemerintah daerah dan pengelolaannya oleh Kementerian Sosial.
Dari 5.222.852 peserta PBI yang dinonaktifkan, ujar Febri, sebanyak 5.113.842 jiwa peserta memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang tidak jelas dan sejak 2014 tidak pernah mengakses layanan JKN.
Sisanya, 114.010 peserta, diketahui telah meninggal, memiliki data ganda, dan berpindah ke segmen kepesertaan JKN karena dianggap sudah mampu.
Kementerian Sosial akan mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan pendataan seperti peserta PBI yang masih membutuhkan layanan tapi dinonaktifkan.
"Bilamana ditemukan bahwa peserta PBI yang dinonaktifkan tersebut ternyata berhak atas layanan JKN, dinas sosial setempat akan melakukan verifikasi sesuai kondisi sosialnya. Apabila tidak mampu, akan diusulkan untuk menjadi peserta PBI kembali pada bulan berikutnya," terang Febri.
Deputi Direksi Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan Bona Evita menyampaikan secara bersamaan telah didaftarkan peserta lain sebagai pengganti peserta PBI yang dinonaktifkan.
Mereka telah memiliki NIK valid dan terdaftar di dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).
Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf menambahkan, penonaktifan itu tidak mengubah jumlah peserta PBI yang sudah dianggarkan dalam APBN 2019.
Kurang sosialisasi
Direktur Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan penonaktifan 5,2 juta peserta BPJS Kesehatan itu dilakukan tanpa ada sosialisasi.
Ia juga mengatakan angka 5,2 juta peserta ialah jumlah yang tidak sedikit. Potensi terjadinya kesalahan pendataan tetap ada. Karena itu, YLKI mendorong BPJS Kesehatan dan Kementerian Sosial membuka posko pengadu-an bersama.
"Anggota PBI membutuhkan layanan kesehatan, sementara belum mampu menjadi peserta mandiri. Bisa melapor ke dinas sosial atau BPJS Kesehatan agar dapat diusulkan kembali menjadi peserta," tutur Tulus.
Hal senada diutarakan Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar.
Dia menjelaskan penetapan dan pergantian peserta PBI yang dinonaktifkan kali ini jumlahnya sangat besar. Padahal pada periode sebelumnya hanya berkisar ratusan ribu jiwa.
Timboel pun mengusulkan agar dinas sosial setempat terlebih dahulu membuat pengu-muman yang memuat daftar nama peserta PBI yang akan dinonaktifkan sehingga mereka mengetahui status kepesertaannya dalam program JKN. (X-10)
Perpres 59/2024 menetapkan bahwa penyesuaian manfaat, tarif, dan iuran BPJS Kesehatan paling lambat diberlakukan pada 1 Juli 2025.
Saat sakit, sebagian orang mungkin langsung berpikir untuk pergi ke rumah sakit agar segera ditangani oleh dokter spesialis.
Ia juga menegaskan pentingnya tata nilai integritas, kolaborasi, pelayanan prima, dan inovatif (Inisiatif) dalam mewujudkan layanan JKN yang humanis dan berkelanjutan.
KETUA Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, menegaskan bahwa capaian kinerja BPJS Kesehatan pada tahun 2024 menjadi titik penting dalam perjalanan Program JKN menuju fase maturitas.
Jumlah peserta JKN di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) hampir mencapai 100 persen, tetapi hingga hingga Juni 2025, sekitar 20 persen warga yang saat ini tidak bisa berobat akibat nonaktif
BPJS Kesehatan meluncurkan Open Call for Research Proposal Tahun 2025 pada Senin (16/6) di Jakarta.
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
KURANG dari 12,5% masyarakat memperoleh layanan perawatan gigi. Fakta ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Tomat diketahui mengandung sejumlah besar senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mendukung sistem kekebalan hingga melindungi penyakit serius.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved