Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DUA orang jamaah calon haji asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tergabung pada kelompok terbang 02, batal berangkat sesuai jadwal pada Sabtu (6/7). Satu orang diketahui meninggal dunia dan satu orang lagi sakit.
"Jadi, hari ini (Sabtu) jamaah calon haji yang akan berangkat sebanyak 402 orang dari kuota sebelumnya 404 orang. Mereka didampingi 6 orang petugas. Dua orang yang tak jadi berangkat karena satu orang meninggal dunia dan satu orang sakit," kata Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Tavip Supriyadi, Sabtu (6/7).
Tavip yang juga Ketua Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Kabupaten Cianjur itu menuturkan satu dari dua orang yang gagal berangkat itu dalam prosesnya akan diganti. Namun penggantinya dipastikan tidak akan masuk pada kloter kali ini.
"Untuk memprosesnya tidak akan keburu kalau harus masuk kuota kloter kali ini," jelasnya.
Tavip memastikan proses pemberangkatan jamaah calon haji asal Kabupaten Cianjur sudah tidak ada masalah. Termasuk administrasi berkas
pemberangkatan seperti visa.
"Kami sudah menugaskan staf untuk terus mengawal pembuatan visa. Alhamdulillah, laporan terakhir semuanya sudah selesai. Tidak ada kendala lagi. Semua barang-barang milik jamaah calon haji juga sudah kami kiriman duluan ke Asrama Pondok Haji di Bekasi," tuturnya.
Kuota jamaah calon haji Kabupaten Cianjur tahun ini bertambah. Tahun lalu jumlahnya 1.382 orang. Tahun ini menjadi 1.393 orang.
"Ada penambahan kuota sebanyak 11 orang tahun ini," ungkap Tavip.
Penambahan tersebut tak terlepas kuota yang diberikan pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar. Sepengetahuannya, kata Tavip, penambahan kuota jemaah haji untuk Jawa Barat sebanyak 300 orang.
"Alhamdulillah, penambahan kuota ini bisa mengurangi jumlah calon jemaah haji yang masuk daftar tunggu," jelas dia.
Jamaah haji Kabupaten Cianjur terbagi dalam 4 kloter. Pada Kloter 2 kuotanya sebanyak 404 jamaah calon haji dengan jadwal pemberangkatan Sabtu (6/7). Pada kloter 34 kuotanya sebanyak 404 orang dengan jadwal pemberangkatan Senin (15/7). Serta pada kloter 71 kuotanya sebanyak 154 orang, dan pada kloter 72 sebanyak 404 orang dijadwalkan berangkat berbarengan pada Minggu (28/7).
"Masih cukup banyak jamaah calon haji yang masuk dalam waiting list. Hingga saat ini hang mendaftar saja sudah mencapai 16 ribu orang. Dirata-ratakan, jumlah warga yang mendaftar di kisaran 3.500 orang," sebutnya.
Jika berhitung jumlah pendaftar calon haji, maka mereka harus menunggu keberangkatan selama 13 tahun. Ia mencontohkan, pendaftar tahun ini maka kemungkinan bisa berangkat pada 2032.
"Tapi daftar tunggu keberangkatan calon jemaah haji di Cianjur lebih pendek dibanding kota dan kabupaten lain. Di daerah lain ada yang harus menunggu hingga 18 sampai 20 tahun," pungkasnya.
baca juga: De Jong Masih Ingin Bermain dengan De Ligt
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menitip pesan agar jamaah calon haji bisa menjadi kondisi kesehatan selama menjalankan rukun Islam kelima itu. Apalagi kabarnya kondisi cuaca di Tanah Suci sedang panas.
"Jaga kondisi kesehatan selama berada di sana. Ikuti semua petunjuk dari petugas haji. Insya Allah, semuanya menjadi haji mabrur," kata Herman yang melepas kloter 02 di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur menuju ke Asrama Pondok Haji Bekasi. (OL-3)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved