Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
HASTO Wardoyo resmi menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setelah dilantik Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Jakarta, kemarin.
Dengan dilantiknya Kepala BKKBN yang baru itu diharapkan dapat mendorong program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
Saat ini, laju pertumbuhan tergolong tinggi (1,36%) dari sasaran RPJMN 1,19% per tahun sesuai target 2010-2020.
Hasto, lanjut Nila, mengemban tugas berat sebagai Kepala BKKBN terutama menghadapi bonus demografi Indonesia.
“Harapan saya besar sekali karena kependudukan ini sangat memengaruhi dari sisi jumlah dan perlu diperhitungkan untuk menentukan kualitas manusia kita,” ujar Nila.
Diharapkan, Hasto dapat melanjutkan program dan kegiatan sebelumnya dengan memberdayakan sumber daya alam untuk meningkatkan kinerja BKKBN.
Berdasarkan sensus penduduk 2018, jumlah penduduk Indonesia sebesar 264 juta, bertambah 8,6 juta jiwa dari 2015. Kondisi tersebut memunculkan potensi Indonesia sebagai salah satu negara konsumen terbesar di dunia.
Di sisi lain, kenaikan jumlah penduduk sangat meme-ngaruhi pembiayaan negara untuk pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, air bersih, kerusakan lingkungan, dan lainnya.
Berdasarkan survei PBB, dari segi kualitas kependuduk-an, Indonesia menempati posisi 116 dari 188 negara yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index and Indicators 2018, UNDP).
“Diharapkan, program yang terkait dengan pendidikan dan kesehatan dapat didukung oleh semua pihak sebagai investasi pembangunan manusia Indonesia yang akan memberikan hasil bagi kepentingan masyarakat yang bersifat jangka panjang,” tegas Menkes Nila Moeloek. (Sru/H-3)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved