Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kampus UIN Jakarta dan Bandung Paling Konservatif dalam Beragama

Rahmatul Fajri
30/6/2019 21:25
Kampus UIN Jakarta dan Bandung Paling Konservatif dalam Beragama
Kampus UIN Jakarta(Ist)

WAKIL Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, mengatakan, berdasarkan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 10 PTN di Indonesia, UIN Jakarta dan UIN Bandung menjadi dua posisi teratas dalam gerakan agama konservatif.

Dalam temuannya, UIN Jakarta menjadi peringkat teratas dengan 17,9 poin. Sedangkan UIN Bandung dengan 16,7 poin. Selanjutnya, delapan kampus dengan paham konservatif lainnya, yakni UNY, IPB, ITB, UGM, UI, Universitas Mataram, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga.

"10 PTN ini bervariasi, sejarah kelahirannya, struktur sosialnya, dinamika dengan penduduk lokal. Tidak bisa digeneralisir, karena ada keunikan, tapi dengan kuantitatif memperlihatkan bahwa ada kecenderungan tarbiyah menguat dan mendominasi di kampus," kata Bonar ketika konferensi pers di Hotel Ibis Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/6).

Lebih lanjut, Bonar menjelaskan gerakan konservatif dalam beragama nantinya akan mengarah kepada sifat cenderung ekslusif di tengah keberagamaan di lingkungan kampus. Sehingga, dengan sikap ini nantinya akan berujung pada gerakan radikalisme.

"Sebenarnya sah-sah saja ya melakukan gerakan keagamaan, tapi yang membuat gerakan tarbiyah berpotensi radikalisme itu ialah gerakan itu berafiliasi dengan partai politik, dan kerap dimobilisasi sebagai sebuah serangan," tegasnya.


Baca juga: Survei Setara: Mahasiswa 5 PTN Cenderung Dukung Privatisasi Agama


Gerakan tarbiyah sendiri sebetulnya telah lama hadir dalam dunia kampus. Dikatakan Bonar, gerakan tersebut hidup seiring dengan kebijakan-kebijakan dan strategi yang dikeluarkan oleh rezim Orde Baru guna menjadikan agama islam sebagai instrumen politik.

Hingga kini, gerakan tarbiyah masih sulit untuk dibendung. Hal tersebut dikarenakan usianya yang sudah tua sehingga gerakan tersebut semakin matang.

"Sebenarnya ini ini pertarungan parpol juga sih menurut saya. Saya berharap parpol-parpol lain yang mengung ideologi berbeda masuk kembali ke dalam kampus kalau memang begini adanya. Daripada kader mereka hanya comot orang-orang terkenal, mending dari dibentuk dari mahasiswa. Ini tapi saran agar seimbang saja dan meminimalisir keeksluisifan sebuah gerakan," terang Bonar.

Seperti diketahui, dalam penelitian ini, SETARA menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden mencapai 1000 orang dari 10 PTN di Indonesia. Adapun, SETARA ingin mengetahui model beragama mahasiswa di 10 PTN yang diteliti antara lain, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Mataram, UIN Jakarta, dan UIN Bandung. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik