Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pesan Antihoaks di HUT Ke-13 Fikom Untar

Syarief Oebaidillah
27/6/2019 22:25
Pesan Antihoaks di HUT Ke-13 Fikom Untar
Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan saat memberi sambutan(Dok Untar)

DUNIA sosial kita dibangun dari komunikasi. Kata-kata yang disampaikan melalui media sosial terlebih media massa akan membentuk dunia sosial bangsa Indonesia. Dunia sosial yang dicemari dengan pesan-pesan yang berisi kebohongan (hoaks) harus dilawan karena bila dibiarkan akan merusak budaya dan mengancam peradaban.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom Untar), Dr Riris Loisa MSi, mengutarakan hal itu saat memberi sambutan pada peringatan ulang tahun ke-13 Fikom Untar, Selasa (25/6), di Kampus Untar, Jakarta.

"Fikom Untar ingin turut berpartisipasi membangun Indonesia dalam perspektif ilmu komunikasi," kata Riris melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis (27/6).

Sementara itu, Rektor Untar, Prof Dr Agustinus Purna Irawan, mengemukakan, ilmu komunikasi harus mampu menyebar kebaikan kepada masyarakat karena mempunyai kemampuan untuk melakukan itu.

"Kita membutuhkan pakar komunikasi yang dapat mengomunikasikan kebaikan dalam berbagai hal seperti berperilaku jujur dan lainnya," ujarnya.

Menurutnya, daya tarik generasi muda untuk menekuni ilmu komunikasi masih besar dan ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan Fikom Untar agar dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat.


Baca juga: Tiga Mahasiswa Raih Beasiswa Dexa Rp1 Miliar


Perayaan HUT ini juga mengundang pegiat literasi, penulis buku, sekaligus duta baca Indonesia, Maman Suherman, yang membeberkan bahaya penyebaran hoaks di Indonesia.

Dikatakannya, dari Januari hingga Maret 2019 saja telah tercipta 320 hoaks di dalamnya terdapat 207 hoaks berbau politik. Setiap hoaks politik dapat menyentuh 20.000 akun.

Maman juga mengingatkan masyarakat Indonesia yang masih rendah tingkat literasinya namun cerewet di media sosial dan ini menjadi potensi lahirnya hoaks.

"Seakan kebenaran ditentukan bukanlah oleh kepakaran tapi oleh seberapa banyak orang ngomong," ungkap alumnus Kriminologi FISIP UI ini.

Terkait dengan hoaks, Maman mengajak mahasiswa Fikom agar selalu menjadi perekat bukan peretak.

"Kalau kalian mau jadi peretak silakan sebarkan hoaks tapi kalau mau jadi perekat berbasis cinta kasih dan kebenaran bukan saja Untar yang senang tapi negeri ini," pesannya.

HUT Fikom Untar yang jatuh pada 22 Juni ini juga memberikan penghargaan pada para alumni yang telah memberi kontribusi bagi almamaternya yaitu presenter Kompas TV Glory Oyong, reporter SCTV Kiwantoro, dan videographer profesional Tania Patricia Hendrika. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya