Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
GONJANG ganjing dunia sastra lima tahun terakhir akibat pro dan kontra kelahiran puisi esai, dan semakin banyaknya penulis senior mengangkat isu sosial melaui puisi esai, serta semakin populernya puisi esai ke tingkat negara ASEAN, telah menarik perhatian Asosiasi Guru Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia (AGBSI).
Asosiasi ini merupakan himpunan guru yang mengajar bahasa dan sastra di aneka sekolah SLTA dan SLTP di seluruh Indonesia. Dalam rangka menggairahkan pemahaman sastra para guru, dan mengajak masyarakat memahami isu sosial melalui sastra, AGBSI menginisiasi lomba kritik sastra puisi esai.
Lomba itu terbuka bagi semua guru bahasa dan guru sastra di semua tingkatan, baik SLTA dan SLTP. Buku yang dikritik sengaja dipilih karya pelopor puisi esai itu sendiri.
Selama ini, Denny JA dikenal sebagai konsultan politik yang acap mendapat penghargaan dunia. Ternyata Denny JA juga seorang inovator dan penulis puisi esai yang produktif. Empat karya sastra Denny JA menjadi topik lomba untuk dikritik.
Baca juga: BNPB Minta Masyarakat Ikut Antisipasi Karhutla
Pertama, Atas Nama Cinta. Puisi esai ini berkisah soal aneka diskriminasi dalam sejarah Indonesia. Kedua, Kutunggu Kau di Setiap Kamisan. Buku ini tentang aksi kamisan di seberang istana yang mencari keluarga hilang. Ketiga, Jiwa Yang Berzikir. Buku ini soal pencarian identitas dengan konteks 30 Juz Alquran. Dan keempat, Roti untuk Hati. Ini kumpulan renungan filsafat hidup.
Karya Denny JA sudah dibahas oleh pakar mancanegara. Kritikus beberapa negara pernah secara khusus mendiskusikannya dalam seminar di Malaysia. Seminar atas karya Denny JA di Malaysia sudah pula diterbitkan menjadi buku.
Beberapa karya puisi esai Denny JA telah pula difilmkan untuk film pendek pendidikan oleh sutradara Hanung Brahmantyo.
Lomba itu berhadiah total Rp57 juta. Dan akan ditutup pada 20 Juni 2019.
“Saya menyambut baik lomba ini. Saatnya puisi esai juga menjadi kajian kritik sastra. Sejak lima tahun terakhir, sudah terbit hampir seratus buku puisi esai yang ditulis oleh ratusan penulis dari Aceh, hingga Papua, bahkan mancanegara,” ujar Denny JA dalam keterangannya, Sabtu (15/6).
Lomba kritis sastra puisi esai kini memasuki tahap akhir. (RO/OL-9)
IKATAN Keluarga Minangkabau (IKM) mengelar turnamen Golf Open memperebutkan piala bergilir Menteri Kebudayaan di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Jawa Barat
Konsep yang dihadirkan beragam seperti teater, karya seni hingga pameran keindahan dari lokasi wisata yang ada.
Dalam Pesta Rakyat Pabrik Gula, berbagai macam penampilan seni dan budaya seperti yang ada di film ditampilkan seperti kuda lumping dan manten tebu
Moderasi agama dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui kesenian.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, menggelar pameran seni rupa, macapat dan geguritan di Joglo Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (27/10).
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved