Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Membaca Masyarakat lewat Lomba Kritik Sastra Puisi Esai 

Mediaindonesia.com
15/6/2019 16:20
Membaca Masyarakat lewat Lomba Kritik Sastra Puisi Esai 
Denny JA(youtube)

GONJANG ganjing dunia sastra lima tahun terakhir akibat pro dan kontra kelahiran puisi esai, dan semakin banyaknya penulis senior mengangkat isu sosial melaui puisi esai, serta semakin populernya puisi esai ke tingkat negara ASEAN, telah menarik perhatian Asosiasi Guru Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia (AGBSI).

Asosiasi ini merupakan himpunan guru yang mengajar bahasa dan sastra di aneka sekolah SLTA dan SLTP di seluruh Indonesia. Dalam rangka menggairahkan pemahaman sastra para guru, dan mengajak masyarakat memahami isu sosial melalui sastra, AGBSI menginisiasi lomba kritik sastra puisi esai.

Lomba itu terbuka bagi semua guru bahasa dan guru sastra di semua tingkatan, baik SLTA dan SLTP. Buku yang dikritik sengaja dipilih karya pelopor puisi esai itu sendiri. 

Selama ini, Denny JA dikenal sebagai konsultan politik yang acap mendapat penghargaan dunia. Ternyata Denny JA juga seorang inovator dan penulis puisi esai yang produktif. Empat karya sastra Denny JA menjadi topik lomba untuk dikritik. 

 

Baca juga: BNPB Minta Masyarakat Ikut Antisipasi Karhutla

 

Pertama, Atas Nama Cinta. Puisi esai ini berkisah soal aneka diskriminasi dalam sejarah Indonesia. Kedua, Kutunggu Kau di Setiap Kamisan. Buku ini tentang aksi kamisan di seberang istana yang mencari keluarga hilang. Ketiga, Jiwa Yang Berzikir. Buku ini soal pencarian identitas dengan konteks 30 Juz Alquran. Dan keempat, Roti untuk Hati. Ini kumpulan renungan filsafat hidup.

Karya Denny JA sudah dibahas oleh pakar mancanegara. Kritikus beberapa negara pernah secara khusus mendiskusikannya dalam seminar di Malaysia. Seminar atas karya Denny JA di Malaysia sudah pula diterbitkan menjadi buku.

Beberapa karya puisi esai Denny JA telah pula difilmkan untuk film pendek pendidikan oleh sutradara Hanung Brahmantyo.

Lomba itu berhadiah total Rp57 juta. Dan akan ditutup pada 20 Juni 2019.

“Saya menyambut baik lomba ini. Saatnya puisi esai juga menjadi kajian kritik sastra. Sejak lima tahun terakhir, sudah terbit hampir seratus buku puisi esai yang ditulis oleh ratusan penulis dari Aceh, hingga Papua, bahkan mancanegara,” ujar Denny JA dalam keterangannya, Sabtu (15/6).

Lomba kritis sastra puisi esai kini memasuki tahap akhir. (RO/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik