Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ke Depan Mudik Didorong Via Transportasi Publik

Atalya Puspa
13/6/2019 09:15
Ke Depan Mudik Didorong Via Transportasi Publik
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memprediksi pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta api mengalami peningkatan.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PROSES kegiatan mudik Lebaran 2019 dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dinilai berjalan lancar. Kemacetan arus lalu lintas dinilai berkurang. Angka kecelakaan dan korban meninggal dunia, luka berat, serta luka ringan pun dilaporkan menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Atas pencapaian itu, masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintah khususnya TNI-Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta pihak terkait.

Anggota Komisi V DPR Sahat Silaban, misalnya, memberikan apresiasi kepada Kemenhub terkait dengan lancarnya proses mudik Lebaran 2019 tersebut.

"Acara mudik kebiasaan kita tahun ini bisa berjalan lancar. Masyarakat juga senang dengan pengarahan dari Direktorat Jenderal Perhubungan," kata Sahat di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Senada, anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Bakri, mengatakan pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini cukup bagus. "Termasuk di daerah saya (Jambi), itu bagus," ucapnya.

Meski begitu, Bakri memberikan sejumlah catatan kepada Kemenhub. Di tengah kelancaran arus mudik, terdapat sedikit hambatan pada arus balik, yakni kemacetan di sejumlah wilayah.

Hal tersebut, imbuh Bakri, timbul karena masih banyaknya masyarakat yang memutuskan untuk mudik menggunakan kendaraan pribadi ketimbang dengan transportasi publik.

Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo melihat alangkah baiknya jika pemerintah khususnya Kemenhub bisa menyempurnakan angkutan publik sehingga masyarakat akhirnya mudik tidak menggunakan kendaraan pribadi, tetapi menggunakan transportasi publik.  

Bukan hanya dari kalangan anggota dewan, salah seorang warga Jakarta Barat, Eko, mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menangani arus mudik dan arus balik.

"Ini adalah kerja koordinasi yang solid. Akan tetapi, pada level pengaturan arus lalu lintas, Polri punya peran sangat penting di samping Kementerian Perhubung-an," kata Eko, kemarin.

Saat menanggapi masukan dan apresiasi tersebut, Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini belum maksimal. Pasalnya, ada sejumlah hal yang harus menjadi bahan evaluasi ke depannya.

"Akan kita lakukan. Kita akan usulkan waktu mudik dan balik harus sama. Kemarin itu (arus mudik) 6 hari dan (arus balik) 3 hari," ujar Menhub Budi Karya.

Selain itu, Budi Karya akan merevitali-sasi angkutan bus dan kereta api, dari segi terminal hingga sistem reservasi untuk mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi.

Kembali
Pada bagian lain dilaporkan bahwa sebagian besar pemudik telah kembali ke Ibu Kota seusai melakukan perjalanan ke kampung halaman.  

PT Jasa Marga, misalnya, melalui Corporate Communication Department Head Irra Susiyanti menyatakan lebih dari 1 juta kendaraan telah kembali ke Jakarta hingga H+5 Lebaran 2019 melalui tol arah timur, barat, dan selatan.     

PT ASDP Indonesia Ferry pun mencatat, hingga H+5, sebanyak 732.049 orang atau 81% pemudik sudah kembali ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, menyebut puncak arus balik melalui penyeberangan laut sudah terjadi pada H+3. Dengan demikian, selepas itu kondisi traffic sudah lancar dan tidak ada kepadatan yang berarti. (Pra/Fer/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya