Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

759 Spesies Ditemukan di Kawasan Restorasi Ekosistem Riau

Dhika Kusuma Winata
17/5/2019 11:15
759 Spesies Ditemukan di Kawasan Restorasi Ekosistem Riau
Rangkong badak (Buceros rhinoceros) di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) menjadi salah satu spesies yang ditemukan(Dok. RER)

PROGRAM restorasi dan konservasi hutan serta gambut pada konsesi Restorasi Ekosistem Riau (RER) berhasil mengindentifikasi 759 spesies flora dan fauna liar yang hidup di kawasan seluas 150.000 hektare di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Riau.

Spesies baru yang berhasil terpantau antara lain bebek hutan mentok rimba (Asarcornis scutulata) dan bangau hutan rawa (Ciconia stormi). Selain itu, ada sembilan spesies burung rangkong yang juga teridentifikasi di kawasan RER. Salah satunya rangkong badak yang statusnya rentan punah.

"Sepanjang tahun lalu kami menemukan tambahan 42 jenis flora dan fauna yang ada di konsesi RER sehingga total yang berhasil diidentifikasi sebanyak 759 spesies," kata External Affairs Director RER Nyoman Iswarayoga melalui keterangan pers di Jakarta, Jumat, (17/5).

Ia menyampaikan hal itu terkait dengan peluncuran RER Progress Report terbaru. Selama program berjalan lima tahun ini, ujar Nyoman, spesies yang berhasil ditemukan perinciannya sebanyak 71 mamalia, 304 burung, 107 amfibi dan reptil, 119 spesies pohon, 69 spesies nonpohon dan 89 spesies ikan.

Sejumlah satwa yang tergolong ikonik antara lain harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), beruang madu (Helarctos malayanus), kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) dan beruk (Macaca nemestrina).

"Sebagian flora dan fauna yang berada di kawasan RER tersebut merupakan jenis yang dilindungi, baik secara global maupun nasional. Sebanyak 55 di antaranya masuk dalam daftar Red List IUCN. Berdasarkan data inventarisasi, secara keseluruhan terdapat 6 spesies tergolong kritis, 16 terancam punah, dan 33 lainnya rentan," imbuh Nyoman.

Baca juga: BRG Supervisi Restorasi Lahan Gambut 16 Perusahaan

Spesies hewan langka yang masuk ke dalam golongan kritis di antaranya ialah harimau sumatra dan trenggiling (Sunda pangolin manis), populasinya menurun karena bagian tubuhnya kerap menjadi komoditas perdagangan.

Nyoman mengatakan sebagian kecil wilayah konsesi RER masih belum terjamah untuk dipantau dengan kamera jebak. Ke depan, pihaknya akan memperluas identifikasi spesies dan mulai memetakan populasi.

RER merupakan program konservasi di area konsesi lima perusahaan pemegang izin restorasi ekosistem atau IUPHHK–RE dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Masa konsesi diberikan selama 60 tahun.

Selama empat tahun terakhir, lanjut Nyoman, tercatat tidak ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah RER. Hal itu juga berkat pelibatan langsung masyarakat dalam menjaga hutan. Sejauh ini, sepanjang 65.400 meter kanal drainase lama di dalam area RER juga telah ditutup.

"Ke depan kita akan melengkapi survei keanekaragaman hayati dan juga menghitung kandungan stok karbon yang ada di seluruh konsesi RER. Selain itu juga akan dipikirkan pengembangan hasil hutan bukan kayu," tutup Nyoman.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya