Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
ORANG yang bekerja di kantor berventilasi buruk akan menurunkan kinerja. Udara kotor itu akan membuat seseorang lebih bodoh. Demikian kesimpulan studi terbaru.
Penelitian itu menunjukkan kurangnya udara segar memungkinkan polusi dan CO2 meningkat sehingga otak akan kekurangan oksigen.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah ditemukan bukti kuat bahwa polutan ini memengaruhi tidak hanya perkembangan mental, tetapi juga kemampuan mental.
Setidaknya ada delapan studi telah mendokumentasikan akibat ventilasi buruk yang membuat udara tercemar.
''Kekhawatiran yang paling jelas diuji ialah lebih dari CO2, tapi saya akan membayangkan bahwa ada sejumlah polutan udara lain yang berbeda dengan CO2 yang juga penting untuk fungsi kognitif,'' kata Dr William Fisk, profesor lingkungan di Universitas California. (Dailymail/Yan/X-10)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved