Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Restorasi Gambut (BRG) mengungkapkan upaya restorasi gambut di Tanah Papua akan difokuskan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga sekaligus memanfaatkan gambut.
Pemberdayaan masyarakat diharapkan mendorong terjaganya gambut sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Papua itu unik, karena gambutnya luas sekali dan masih relatif lebih baik kondisi gambutnya. Presiden memberi perhatian mengenai gambut Papua dengan memperhatikan kondisi masyarakat dan daya dukung lingkungan agar dijaga baik," kata Kepala BRG Nazir Foead dalam diskusi dengan awak media di Jakarta, Rabu (8/5) malam.
Program restorasi di Papua ditargetkan melalui 11 paket revitalisasi ekonomi pada 1.100 hektare kawasan gambut. BRG juga telah berhasil menjalankan program Desa Peduli Gambut (DPG), 5 Desa di Kabupaten Mappi dan 3 Desa di Kabupaten Merauke.
Tahun ini pemberdayaan ekonomi melalui penanaman sagu ini dilakukan 2 Kabupaten, yakni di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mappi. Harapannya, selain program ini dapat meningkatkan kesejahteraan, masyarakat juga didorong merawat dan tidak membakar lahan gambut yang ada.
Baca juga : Aturan Hutan Sosial di Lahan Gambut Segera Disahkan
Bupati Mappi Kristosimus Agawemu mengatakan restorasi gambut di Papua, khususnya di Mappi, dilakukan dengan upaya mengangkat potensi lokal budidaya sagu.
Tahun ini, progam restorasi gambut di Mappi melalui pemberdayaan masyarakat dilakukan di 15 desa dengan luasan 75 hektare (ha) untuk dijadikan area budidaya sagu.
"Masyarakat Papua sudah akrab dengan sagu. Harapannya nanti orang Papua tidak lagi khawatir sagu akan hilang dari kehidupan mereka," ujar Kristosimus.
Berdasarkan data BRG, target luasan gambut yang akan direstorasi di Papua mencapai 39.239 hektare. Nazir menambahkan kegiatan pembasahan di Papua tidak akan sebanyak di wilayah lainnya karena gambut Papua relatif terjaga. Kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti budidaya sagu akan menjadi model reatorasi di Papua.
Sementara di provinsi lain yang juga memiliki lahan gambut, imbuh Nazir, restorasi masih terus dilakukan dengan pembasahan gambut dengan membangun sekat kanal, sumur-sumur atau embung.
Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG Myrna Safitri mengatakan progres restorasi gambut di sejumlah provinsi telah terpenuhi. Beberapa provinsi lain masih akan terus dikebut restorasinya aebelum masa tugas BRG berakhir pada 2020.
"Jambi sudah hampir 100% pembasahan, Kalimantan Selatan juga sudah hampir selesai. Yang masih banyak di Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Kami optimis 2020 selesai sekitar 400.000-an hektare gambut yang ditangani langaung BRG," ujarnya. (OL-8)
Kolaborasi antara IPB University dengan Kyoto University bertujuan meningkatkan peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penuntasan masalah gambut yang masih berkelindan di tanah air,
Kubah gambut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kesehatan tanah di sekitarnya, terutama saat musim kemarau.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Delegasi Hakim Lingkungan Hidup Tiongkok mengunjungi Indonesia, audensi terkait ekosistem gambut dan mangrove, upaya rehabilitasi dan penanganan hukum dalam kasus perusakan hutan.
Juru Kampanye Pantau Gambut Abil Salsabila memaparkan sejumlah temuan terkait kondisi gambut di Tanah Air.
Mulok tentang gambut ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan upaya pelestarian ekosistem gambut pada generasi muda melalui pembelajaran di sekolah menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved