Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
CAKUPAN jangkauan dan kualitas pelayanan imunisasi di Indonesia perlu ditingkatkan guna mencegah munculnya kasus-kasus atau kejadian luar biasa. Salah satu tantangan yang dihadapi ialah manajemen vaksin. Hal itu ditegaskan Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pada Peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2019 di Kantor Kemenkes, Jakarta, kemarin.
Selain manajemen vaksin, imbuhnya, layanan imunisasi juga tak kalah penting untuk ditingkatkan gaungnya, terutama dalam menangkal isu negatif tentang vaksin. "Tantangan ini harus kita sikapi secara tepat dan sungguh-sungguh. Jajaran Kemenkes harus bekerja keras dan bekerja cerdas," sebut Oscar yang saat itu mewakili Menkes.
Baca Juga : Vaksin Dengue Disarankan untuk Anak-Anak
Dia mengingatkan jajaran kesehatan berada di garis depan, seperti puskesmas dan jaringannya yang mencakup puskesmas induk, pembantu, bidan desa, dan posyandu sangat menentukan suksesnya program imunisasi.
Program Dapat Dicegah dengan Imunisasi ( PD3I) seperti campak, distri, tetanus, polio, dan hepatitis tidak hanya dapat menimbulkan penyakit, tapi juga berdampak pada kematian dan kecacatan. Karena itu, program imunisasi harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Imunisasi dasar lengkap (IDL) diberikan pada usia 0-11 bulan, imunisasi lanjutan pada usia 12 bulan, lalu ada lagi pada kelas 1 SD, serta kelas 2 dan 5 SD. (Bay/H-3)
Dokter sekaligus pemerhati kesehatan, Reisa Broto Asmoro, dalam diskusi daring bertajuk ASI dan Imunisasi, menyebutkan bahwa ASI dan imunisasi dua hal yang tidak bisa saling menggantikan.
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved