Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Gempa Mentawai Berkaitan dengan Kejadian 2007 dan 2010

Dhika Kusuma Winata
03/2/2019 00:10
Gempa Mentawai Berkaitan dengan Kejadian 2007 dan 2010
(MI/Yose Hendra )

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan rentetan aktivitas gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dan sekitarnya, Sabtu (2/2) merupakan jenis gempa megathrust dengan kedalaman dangkal kurang dari 20 kilometer.

Pusat gempa yang terletak di Iaut pada jarak 29 km arah barat daya Kota Sikakap, Pagai Utara itu masih berkaitan dengan gempa besar yang terjadi pada 2007 dan 2010.

"Sebelumnya di zona ini pernah terjadi gempa kuat pada 13 September 2007 dengan kekuatan magnitudo 8,5 dan magnitudo 7,9. Selanjutnya pada 26 Oktober 2010 juga terjadi gempa dengan magnitudo 7,8," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (2/2) malam.

"Pusat gempa yang aktif saat ini terletak di antara segmen yang belum pecah dan yang sudah pecah pada tahun 2007 dan 2010," imbuh Daryono.

Baca juga : Gempa Bumi Beruntun Kagetkan Warga Padang

Hingga Sabtu (2/2) pukul 21.00 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di Mentawai sebanyak 52 kaIi.

Kekuatan magnitudo gempa susulan terbesar tercatat M5,9. Total empat aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat yaitu M5,3, M6,1, M5,3 dan M5,9.

Menurut Daryono, meski lokasi gempa saat ini terletak di batas di antara segmen yang belum pecah dan yang sudah pecah, tetap harus untuk diwaspadai.

Laporan warga menunjukkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan di Pulau Pagai Utara.

"Masyarakat agar tetap tenang tetapi waspada. Jika terjadi gempa kuat agar segera menjauh dari pantai," ucap Daryono. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya