Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UPAYA pencarian korban longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus dilakukan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan diperlukan alat berat untuk proses evakuasi. Akan tetapi, kondisi akses jalan menuju lokasi bencana cukup berat.
"Upaya evakuasi diperlukan alat berat. Jalanan yang terjal, berbatu, ditambah dengan cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi," kata Sutopo melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (1/1).
Akibat hujan, listrik di lokasi pun padam. Sehingga kegiatan pencarian serta evakuasi korban terdampak dihentikan. Komunikasi dengan tim di lapangan pun hanya bisa menggunakan radio komunikasi/handy talkie.
Baca Juga: BPBD Sukabumi: 41 Korban Longsor Belum Ditemukan
Sutopo pun menegaskan sempat adanya data korban longsor yang simpang siur karena kondisi panik. Semula, informasi yang beredar di lapangan dan sosial media menyebuut korban meninggal mulai dari 2 orang, kemudian bertambah menjadi 4 orang, lalu 5 orang, hingga 8 orang.
"Setelah diverifikasi di posko sementara ada dua korban meninggal dunia. Untuk kerugian fisik sementara, 30 unit rumah tertimbun, ini masih data sementara karena proses pendataan masih berjalan," tuturnya.
Tim SAR pun terus melakukan pencarian korban, hingga Selasa (1/1) pukul 02.30 WIB diketahui sebanyak 32 kepala keluarga menjadi korban terdampak, dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 61 orang di pengungsian, dan 41 orang belum ditemukan.
BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat pun turut serta melakukan evakuasi dan pendataan.(OL-5)
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
Dana tunggu hunian akan diberikan kepada warga terdampak bencana selama tiga bulan ke depan
Upaya penanganan pascabencana harus dilakukan secara kolaboratif. Terutama harus melibatkan berbagai perangkat daerah teknis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mewaspadai bencana rawan titik longsor yang terjadi di setiap kecamatan.
Bangunan tembok penahan tebing (TPT) SDN Genteng di Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, ambruk tergerus akibat tanah longsor, Jumat (16/6).
Nilai kerugian bencana selama Mei di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai sebesar Rp748 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved