Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perlu Alat Berat untuk Evakuasi Longsor Sukabumi

Siti Retno Wulandari
01/1/2019 09:14
Perlu Alat Berat untuk Evakuasi Longsor Sukabumi
(ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)

UPAYA pencarian korban longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus dilakukan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan diperlukan alat berat untuk proses evakuasi. Akan tetapi, kondisi akses jalan menuju lokasi bencana cukup berat.

"Upaya evakuasi diperlukan alat berat. Jalanan yang terjal, berbatu, ditambah dengan cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi," kata Sutopo melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (1/1).

Akibat hujan, listrik di lokasi pun padam. Sehingga kegiatan pencarian serta evakuasi korban terdampak dihentikan. Komunikasi dengan tim di lapangan pun hanya bisa menggunakan radio komunikasi/handy talkie.

Baca Juga: BPBD Sukabumi: 41 Korban Longsor Belum Ditemukan

Sutopo pun menegaskan sempat adanya data korban longsor yang simpang siur karena kondisi panik. Semula, informasi yang beredar di lapangan dan sosial media menyebuut korban meninggal mulai dari 2 orang, kemudian bertambah menjadi 4 orang, lalu 5 orang, hingga 8 orang.

"Setelah diverifikasi di posko sementara ada dua korban meninggal dunia. Untuk kerugian fisik sementara, 30 unit rumah tertimbun, ini masih data sementara karena proses pendataan masih berjalan," tuturnya.

Tim SAR pun terus melakukan pencarian korban, hingga Selasa (1/1) pukul 02.30 WIB diketahui sebanyak 32 kepala keluarga menjadi korban terdampak, dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 61 orang di pengungsian, dan 41 orang belum ditemukan.

BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat pun turut serta melakukan evakuasi dan pendataan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya