Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BAGI umat Kristiani, Natal adalah hari istimewa, sebagai momentum kebahagian bersama keluarga dan jamaah seiman untuk memuji Tuhan di tempat ibadah masing-masing. Tapi sebagian dari umat Kristiani tersebut ada yang rela tidak merasakan sakralitas natal dan lebih memilih naik truk bersama saudara-saudara yang beragama muslim untuk mengirim aneka barang yang dibutuhkan masyarakat Banten yang tertimpa Musibah Tsunami, Sabtu (23/12) lalu.
Baca juga: Sebut Indonesia Miskin, Prabowo Ditantang Tutup Rekening Sumbangan Kampanye
Mereka adalah Relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Crisis Centre Indonesia Maju. Dengan mengusung tema “Satu Rasa untuk Banten dan Lampung”, mereka bergerak bersama tepat pada hari Natal 25 Desember 2018. Koordinator Crisis Centre Indonesia Maju Program Banten Eva Pauline Cristine menjelaskan bahwa dirinya bersama kawan-kawan yang beragama Kristen ingin memaknai Natal di tengah para pengungsi tsunami Banten.
“Kami memahami Natal sebagai pesan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, bahwa Kita tidak pernah sendirian. Ada Tuhan bersama kita. Natal menggugah jiwa kami untuk bergerak bersama membangun solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan,“ tutur relawan yang berbadan tambun ini sambil berkaca-kaca.
31 orang Relawan Crisis Centre Indonesia Maju dari berbagai lintas iman, termasuk perwakilan beberapa pondok pesantren tersebut berangkat dari Posko di jalan Veteran I nomor 23 menuju Posko penginapan Cindewulung atau Baka baka Carita. Dengan Armada 1 truk, 1 pick up dan 5 minibus mengangkut bantuan berupa selimut, pakaian, mie instan, air mineral, makanan bayi, keperluan perempuan dan lain sebagainya.
Terlihat semangat gotong royong saat paket bantuan disebar di sekitar daerah penginapan Cindewulung atau Baka baka Carita yang kemudian didistribusikan ke kampung Banjar, Pantai Mutiara Carita, Angsana dan sisanya didistribusikan Relawan dari Banten.
Direktur Relawan TKN Jokowi Amin Maman Imanulhaq sangat mengapresiasi kerja sama para relawan lintas iman tersebut dalam kerja kemanusiaan mulai dari Lombok, Palu kemudian Banten. “Keragaman masyarakat Indonesia adalah sebuah keniscayaan dan merupakan rahmat Allah, apalagi diwujudkan dalam kerja kemanusiaan seperti kepedulian terhadap korban tsunami Banten ini. Yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan," respon Maman sambil mengutip perkataan Sayyidina Ali bin Ali Thalib. (RO/OL-6)
Masyarakat terdampak mulai membuka warung, bertani, hingga sebagian nelayan kembali melaut. Aktivitas di pasar pun sudah ramai baik pedagang maupun pembeli
Keempat jenazah ditemukan pada lokasi yang berbeda, mulai dari Tanjung Lesung, Tambak, Cemara, juga Pulau Sangiang
APRIANSYAH, 25, warga Dusun III, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, hanya bisa duduk termenung.
APARAT kepolisian Resor Pandeglang, Banten, menertibkan pos-pos relawan yang bertebaran di Kecamatan Labuan. Petugas mengkhawatirkan banyaknya pos relawan justru aktivitas penyaluran logistik tidak sampai kepada korban terdampak tsunami Selat Sunda.
Proses belajar akan segera dimulai pada 7 Januari, posko pengungsian yang menempati bangunan sekolah pun diminta segera direlokasi
Pemerintah Kota Tangerang menggalang bantuan dari masyarakat untuk diserahkan kepada korban terdampak tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved